Saya harus jujur mengakui, bahwa semasa beberapa tahun hidup, maupun melihat tahun-tahun modern saat ini, sepertinya kaum wanita lebih kuat hatinya, lebih setia daripada kaum adam atau pria. Walaupun ada juga pria-pria yang berhati mulia, dan pihak kaum hawa yang mungkin kurang bijak dalam hidupnya, namun alangkah luar biasa serta patutlah berbesar hati bagi para wanita, terkhususnya kaum ibu maupun istri yang bijaksana dan takut akan Tuhan. Berbahagialah juga sepatutnya suami mereka!
Hari ini, kita khususnya para pria sebagai kaum bapak ataupun suami, ada satu tugas khusus bagi kita terhadap istri. Saya sendiri baru menikah selama 15, lima belas tahun, dan masih perlu belajar banyak dalam hal ini, sebab mungkin sering kali gagal menerapkannya—entah melalui perkataan maupun perbuatan.
Apa itu?
Kolose 3:19, "Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia."
Janganlah berlaku kasar terhadap istri.
Dan para suami, hendaklah Saudara mengasihi istri dan bersikap baik kepadanya serta janganlah berlaku kasar terhadap dia. (FAYH)
Husbands, love your wives [be affectionate and sympathetic with them] and do not be harsh or bitter or resentful toward them. (AMP)
Husbands, go all out in love for your wives. Don't take advantage of them. (DEIBLER)
A husband must love his wife and not abuse her. (CEV)
Kata 'kasar' pun dalam ayat bacaan kita hari ini, pada bahasa aslinya memakai kata 'pikraino' yang berarti membuat pahit, bertingkah laku keras, atau sakit hati. Dengan kata lain, janganlah sampai membuat hati—dalam hal ini istri—menjadi pahit oleh karena perkataan, perbuatan, maupun pikiran, bahkan mungkin pandangan mata kita para suami.
Sebab, kita tahu semakin kuat seorang pria, sesungguhnya makin lemah lembut dalam hal sikap dan kasihnya. Dan bahwa salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan oleh seorang ayah bagi anak-anaknya ialah untuk sungguh-sungguh mengasihi ibunya, mama mereka. Dan bukannya berlaku kasar terhadapnya.
"Begitulah seharusnya seorang suami memperlakukan istrinya, mengasihinya seperti bagian dari dirinya sendiri. Karena keduanya sekarang menjadi satu, maka seorang laki-laki yang mengasihi istrinya, berbuat baik terhadap dirinya sendiri dan mengasihi dirinya sendiri." (Efesus 5:28, FAYH)
~ FG