Kemarin kita telah membaca tentang Filetus yang memilih jalan hidup yang salah serta menentang pengajaran rasul Paulus. Hari ini kita membahas seorang yang sebaliknya, yaitu Nimfa yang bersahabat dengan Paulus dan setia melayani bersamanya.
Nama lain dari Nimfa ialah Numpodorus, dan meski gendernya masih belum disetujui apakah ia perempuan ataukah pria, serta walau disebut hanya sekali, namun kontribusinya nyata.
Kolose 4 : 15, "Sampaikan salam kami kepada saudara-saudara di Laodikia; juga kepada Nimfa dan jemaat yang ada di rumahnya."
Myles Munroe pernah berkata,
"The value of life is not in its duration, but in its donation. You are not important because of how long you live, you are important because of how effective you live."
(Ukurlah kehidupan Anda bukan sekadar dari lamanya Anda hidup, melainkan sudah seberapa besarkah Anda berkontribusi. Jadi, bukan berapa lama usia kita, melainkan apakah kita sudah sungguh-sungguh memberi dampak yang baik di hidup ini?)
Menurut suatu referensi, Nimfa merupakan seorang yang kaya serta sangat mengasihi Tuhan. Karena itulah, ia memperbolehkan jemaat untuk memuji dan menyembah di rumahnya.
Apa yang bisa kita pelajari dari kehidupan Nimfa? Jika tidak banyak, sekecil apa pun yang dilakukan, asal konsisten walau tidak banyak orang yang mungkin melihat atau mengetahuinya, yakinlah suatu hari akan menjadi berkat, banyak orang merasakan dampaknya, serta Tuhanlah yang mengerjakannya sehingga segala puji, hormat dan kemuliaan hanya bagi Dia.
Mungkin ia pun telah mengalami kebaikan-kebaikan dari Tuhan Yesus semasa hidupnya, maka sekalipun namanya hanya disebut sekali dan sepertinya tidak signifikan, namun nama Tuhan dikenal dan orang-orang mau semakin mengenal Dia melalui hidupnya.
Nimfa memiliki rasa haus serta lapar akan Tuhan, sehingga menyediakan tempat untuk memuji dan menyembah—suatu hal yang krusial karena pemerintahan Romawi saat itu tidak memberi izin melakukannya di publik. Terlebih lagi, dia menyerahkan hidupnya untuk dipakai oleh-Nya dan tidak merasa inferior ataupun eksklusif terhadap kebutuhan orang lain yang juga haus dan lapar akan Dia. Seolah kekayaan maupun hidupnya pun tidaklah ada artinya tanpa penyertaan-Nya.
Yohanes 21 : 25, "Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu."
And there are also many other things which Jesus did. If they should be all recorded one by one [in detail], I suppose that even the world itself could not contain [have room for] the books that would be written. (AMP)
There are so many other things Jesus did. If they were all written down, each of them, one by one, I can't imagine a world big enough to hold such a library of books. (MSG)
~ FG