Ketika Hawa serta Adam memilih hal yang salah dengan memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, Tuhan tidak menyerah terhadap mereka untuk mengasihi dan memelihara.
Ketika Sara dan Abraham beberapa kali melakukan hal yang keliru, Tuhan tetap setia serta memegang janji-Nya bagi mereka, dan Ia tidak menyerah.
Ketika umat Israel berseru-seru dan bersungut-sungut di padang gurun setelah dibebaskan dari tanah perbudakan Mesir, Allah tiada meniadakan rancangan-Nya yang indah bagi umat kesayangan-Nya itu.
Ketika orang-orang menolak Anak-Nya, bahkan ingin membunuh Dia (Luk 4 : 28 – 30), menganiaya, meludahi muka-Nya, hingga akhirnya benar-benar menyalibkan Putra-Nya yang tunggal yang diutus untuk menebus dosa manusia, Allah Bapa tidak menyerah untuk mengampuni, mengubahkan, dan memulihkan kehidupan manusia.
Ketika kita… kita melupakan Dia, pernah meninggalkan dan menjauhi-Nya, kerap ingin menyakiti hati-Nya, memberontak, mengkhianati, memilih dan mengerjakan sesuatu yang salah, serta sering kali tidak setia maupun terjatuh dalam dosa, Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk berubah dan bertobat, Ia tetap setia.
2 Timotius 2 : 13, "Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya."
Tetapi sekalipun pada waktu kita ini demikian lemah sehingga tidak beriman, Ia tetap setia dan menolong kita, karena Ia tidak dapat menyangkal kita yang merupakan bagian dari diri-Nya sendiri; dan janji-janji-Nya kepada kita akan selalu dilaksanakan-Nya. (FAYH)
If we give up on him, he does not give up--for there's no way he can be false to himself. (MSG)
PBPGINFWMY (akronim bahasa Inggris untuk "Please Be Patient, God Is Not Finished With Me Yet," atau mohon bersabarlah sebab Allah masih memproses dan membentuk kehidupan kita masing-masing).
~ FG