Kolose 4 : 6, "Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang."
Ketika berbicara, kamu harus berbicara dengan penuh kasih dan jangan tawar supaya kamu tahu bagaimana menjawab setiap orang. (AMD)
Let your words always be gracious, never insipid; learn how best to respond to each person you meet. (REB)
Jika kata-kata saja semestinya penuh kasih, apalagi pikiran maupun perbuatan kita. Namun, jika boleh jujur serta mengintrospeksi diri, sudahkah masing-masing kita sedemikian adanya, ataukah justru sebaliknya sarat kebencian, penghakiman serta berburuk sangka? Hal ini termasuk di media sosial.
John Utley pernah mengatakan, setiap kita sebagai orang percaya hendaknya menjadi saksi verbal maupun melalui pola hidup. Sebab, pembicaraan dan hidup kita akan menjadi kesempatan untuk bersaksi bagi orang lain.
Tutur kata yang baik serta kemampuan menyatakan kebenaran dalam kasih merupakan kasih karunia Allah. Kata-kata jangan hambar pun berarti percakapan yang ramah, bukannya perkataan kotor. Namun, tutur kata sopan bukan serta-merta mengenyahkan kata-kata yang tegas bila perlu, terutama dalam menyatakan kebenaran.
Karena itu, jagalah juga perkataan kita, sebab kita pun akan dikenali dan dinilai dari kata-kata kita.
Hendaklah Saudara bersikap seperti Yesus Kristus. (Filipi 2 : 5 FAYH)
Your attitude should be the kind that was shown us by Jesus Christ. (TLB)
~ FG