3 Yohanes 1 : 11 – 12, "Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah. Tentang Demetrius semua orang memberi kesaksian yang baik, malah kebenaran sendiri memberi kesaksian yang demikian. Dan kami juga memberi kesaksian yang baik tentang dia, dan engkau tahu, bahwa kesaksian kami adalah benar."
Saudara yang saya kasihi, janganlah kita mengikuti contoh yang jahat. Tetapi marilah kita ikuti contoh yang baik. Orang yang biasanya berbuat baik berasal dari Allah. Dan orang yang tetap berbuat jahat tidak pernah mengenal Allah. Semua orang mengatakan hal-hal yang baik tentang Demitrius. Dan sudah terbukti bahwa cara hidupnya sesuai dengan ajaran yang benar. Kami sendiri juga bersaksi bahwa dia adalah orang baik. Dan kamu tahu bahwa apa yang kami katakan adalah benar. (TSI)
Beloved, do not imitate evil, but imitate good. He who does good is of God; he who does evil has not seen (discerned or experienced) God [has enjoyed no vision of Him and does not know Him at all]. Demetrius has warm commendation from everyone--and from the Truth itself; we add our testimony also, and you know that our testimony is true. (AMP)
Tidak banyak sesungguhnya yang kita bisa ketahui tentang Demetrius, selain bahwa ia memiliki karakter yang baik serta tetap hidup dalam kebenaran.
Jika kita pun tetap melakukan apa yang benar, kita akan melihat Allah, artinya menjadi orang Kristen sejati. Sebaliknya, jika terus-menerus memilih berbuat jahat, maka kita sesungguhnya tidak punya hubungan pribadi ataupun mengenal Dia sama sekali, dan iman kita patut dipertanyakan apakah kita mengasihi Tuhan?
Entah hal-hal yang baik maupun yang jahat dapat saja menjadi sebuah kebiasaan dalam hidup kita, dan akan tetap bertahan apabila kita tidak mau berubah. Karena itu, tetaplah meniru apa yang baik serta melakukan apa yang benar.
~ FG