Mungkin kita pernah mendengar tentang Pareto Principle (80-20 rule) ataupun prinsip Pareto, yakni hal-hal prioritas (biasanya hanya 20 persen) yang kita kerjakan akan lebih berdampak bagi sebagian besar hal (80 persen) lainnya, daripada sebaliknya saat kita memprioritaskan atau melakukan banyak hal lain yang tidak penting dalam hidup kita.
Namun, hari ini kita akan membahas prinsip lain yang mungkin belum pernah kita dengarkan, 18-40-60 rule. Prinsip tersebut menyatakan:
"When you're 18, you worry about what everybody is thinking of you; when you're 40, you don't give a darn what anybody thinks of you; when you're 60, you realize nobody's been thinking about you at all."
Dengan kata lain, ketika berusia 18 tahun atau beranjak dewasa kita sering kali memikirkan apa saja yang sekiranya orang lain pikirkan tentang kita; saat berusia 40 tahun atau semakin dewasa kita kerap kali tidak akan terlalu memusingkan apa yang kira-kira orang pikirkan tentang kita; dan mencapai usia 60 tahun atau telah menua akhirnya kita menyadari bahwa sesungguhnya tidak banyak orang yang benar-benar memikirkan tentang kita.
Bukankah pikiran kita kadang dipenuhi kecemasan serta kekhawatiran bahwa orang-orang lain mungkin sedang memikirkan, membicarakan atau memperbincangkan tentang kita dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang tidak baik?
Jika kita selalu mengkhawatirkan dan memikirkan apa saja yang sekiranya orang lain pikirkan tentang kita, kemungkinan besar kita terlalu khawatir, egois ataupun tidak rendah hati. Banyak kita pun mungkin merasa dapat, bahkan harus menyenangkan semua orang, sehingga berupaya sedikian rupa agar terlihat dan tampil baik di hadapan orang! Padahal jika demikian, kenyataannya akan selalu saja ada orang yang menganggap kurang ataupun tidak baik.
Lagipula pada akhirnya, orang-orang ataupun kita sendiri sering kali memikirkan yang terbaik hanya untuk diri sendiri. Jarang kita sungguh-sungguh memperhatikan keadaan serta melayani kebutuhan orang lain yang ada di sekitar kita, terutama mereka yang terkasih dan terdekat dengan kita.
Mari, tidak terlalu mencemaskan apa yang kira-kira orang-orang pikirkan maupun katakan tentang kita, melainkan mulai tulus mempedulikan orang lain serta jiwa-jiwa yang Tuhan percayakan dalam hidup kita.
Filipi 2 : 4 (BIS), "Perhatikanlah kepentingan orang lain; jangan hanya kepentingan diri sendiri."
Don't be obsessed with getting your own advantage. Forget yourselves long enough to lend a helping hand. (MSG)
~ FG