Beberapa hari silam, sebuah brand sepatu mengklaim melalui media sosialnya bahwa wayang kulit merupakan identitas budaya Malaysia, sembari menjadikannya desain produk terbaru. Lantas, hal itu menuai komentar maupun protes dari sejumlah kalangan.
Mengapa? Lantaran, tentu kita tahu wayang kulit adalah warisan budaya Indonesia, terutama sejak diakuinya oleh lembaga internasional UNESCO. Akhirnya, perusahaan sepatu tersebut meminta maaf serta mengklarifikasi.
Namun, ada juga pihak yang menganggap "insiden" itu hanyalah strategi marketing mereka untuk menaikkan minat konsumen terkait peluncuran produk terbarunya. Sehingga, mirip plot twist pada karya fiksi.
Plot twist sendiri merupakan alur cerita yang dipelintir atau putarbalikkan sehingga mengejutkan serta tidak terduga melalui peristiwa-peristiwa sebelumnya. Selain itu, plot twist dapat membuat kenangan yang menetap.
Berbicara plot twist pun, kita mungkin jadi mengingat kisah saudara-saudara Yusuf ketika mengira adik mereka itu akan membalas dendam terhadap perbuatan jahat yang mereka lakukan kepadanya. Namun, tidak demikian halnya yang Yusuf perbuat.
Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. (Kejadian 50 : 20)
Kalian telah bermupakat untuk berbuat jahat kepada saya, tetapi Allah mengubah kejahatan itu menjadi kebaikan, supaya dengan yang terjadi dahulu itu banyak orang yang hidup sekarang dapat diselamatkan. (BIS)
Terjadi semacam "plot twist rohani". Kesetiaan Yusuf pada Tuhan, maupun penyertaan-Nya bagi dia di sepanjang proses serta perjalanan hidupnyalah yang membuatnya berhasil dan menjadikan segala sesuatu indah pada waktu-Nya.
Tuhanlah yang sanggup mengubahkan kutuk menjadi berkat, kejahatan menjadi kebaikan, padang gurun menjadi kebun buah-buahan.
Sadarilah, hanya yang berasal dari Allah serta yang diberkati oleh-Nya sajalah yang sungguh-sungguh berarti dalam kehidupan ini. Tanpa-Nya dalam hidup kita—kegiatan, tujuan, bahkan keluarga dan lainnya, maka banyak hal akan menjadi seperti sia-sia saja dan berakhir dengan kekecewaan maupun kegagalan. Karena itu, carilah berkat penyertaan, bimbingan serta kasih karunia Allah di dalam segala sesuatu. Sebab Ia berkuasa. Dan kiranya, Ia mengaruniakan kejutan-kejutan yang manis dalam hidup kita semua.
Manusia boleh membuat rencana, tapi Allah yang memberi keputusan. (Amsal 16 : 1 BIS)
MANUSIA membuat rencana, tetapi Allah menentukan hasilnya. (FAYH)
~ FG