Mungkin kita pernah mendengar nama Alex & Sierra. Ya, mereka adalah peserta acara cari serta adu bakat The X Factor US pada musim tiga, dan merupakan pemenang edisi tersebut.
Alex Kinsey serta Sierra Deaton sepasang kekasih waktu itu. Mereka tampil secara memukau dan mengambil hati banyak pemirsa, bahkan para keempat juri—Simon Cowell, Demi Lovato, Paulina Rubio, Kelly Rowland—melalui audisi pertama kali maupun lagu-lagu yang mereka bawakan dalam tiap episode. Seolah-olah mereka pasangan sempurna, mesra, romantis, dan banyak yang merasa, termasuk saya, mereka akan bertahan lama dalam menjalin hubungan sampai menjadi sepasang suami-istri.
Namun, kita tahu sebagaimana halnya karisma takkan bertahan lama, melainkan hanya karakterlah yang dapat menetap, pada 2017, Alex & Sierra masing-masing menyatakan bahwa mereka bukanlah sepasang kekasih lagi serta telah memutuskan untuk berpisah.
Kita bukan menghakimi kehidupan orang lain, melainkan untuk belajar dari pengalaman serta menyadari bahwa walaupun karisma itu perlu serta dapat menginspirasi, tetapi hanya bersifat sesaat, sementara. Sedangkan, meski karakter tak terlihat seindah karisma, namun itulah yang akan teruji oleh waktu maupun situasi, melewati berbagai masalah, keadaan maupun pergumulan.
John C. Maxwell pernah mengatakan, "It's true that charisma can make a person stand out for a moment, but character sets a person apart for a lifetime," atau memang karisma dapat membuat seseorang tampil luar biasa, namun sesungguhnya karakterlah yang akan membuat perbedaan yang baik bagi dan dalam hidup seseorang.
Amsal 31 : 30 (BIS), "Paras yang manis tak dapat dipercaya, dan kecantikan akan hilang; tetapi wanita yang taat kepada TUHAN layak mendapat pujian."
Anugerah dan kecantikan dapat menipumu, tetapi perempuan yang menghormati TUHAN harus dipuji. (VMD)
Kemolekan mungkin hanya kedok belaka dan kecantikan tidak abadi, tetapi perempuan yang takut dan hormat kepada Allah akan dipuji. (FAYH)
1 Samuel 16 : 7 (MILT), "Dan berkatalah TUHAN kepada Samuel, 'Jangan memandang penampilannya, atau kepada tinggi perawakannya, karena Aku telah menolaknya. Sebab manusia tidak melihat apa yang Dia lihat. Sebab manusia memandang penampilan lahiriah, tetapi TUHAN memandang hati.'"
Tetapi TUHAN berkata kepada Samuel, "Janganlah menilai orang dari rupanya atau tinggi badannya, karena bukan dia yang Kupilih. Manusia menilai dari apa yang dilihatnya, tetapi Aku menilai apa yang ada dalam pikiran dan hati orang." (FAYH)
~ FG