Roma 7 : 18 – 19 (BSD), "Dialah yang melakukan semua itu. Saya tahu bahwa di dalam diri saya sebagai manusia, saya tidak mempunyai kemampuan untuk berbuat baik. Sebab, meskipun saya ingin berbuat baik, saya tidak sanggup melakukannya. Saya tidak melakukan yang baik yang ingin saya lakukan; sebaliknya, saya melakukan yang jahat yang tidak mau saya lakukan."
Ketika dalam ibadah COOL gabungan semalam, Ps. Kong Hee menceritakan juga tentang sebuah pengalaman dari Dr. D L Moody, yang merupakan seorang penginjil terkenal.
Suatu kali, ia berbicara di depan banyak orang, lalu memberi ilustrasi dengan mengangkat gelas dan bertanya, "Bagaimana caranya mengeluarkan udara dari gelas ini?" Seseorang menjawab, "Anda bisa menyedotnya dengan pompa."
Namun Dr. D L Moody mengatakan, "Bisa saja, tetapi mungkin akan merusak gelas ini." Kemudian, sambil tersenyum, beliau mengambil seteko air, menuangkannya dan mengisi gelas tersebut, seraya berkata, "Sekarang udaranya telah dikeluarkan dan disingkirkan." Beliau menjelaskan, kemenangan kehidupan Kristen bukanlah terletak pada berusaha sekuat tenaga mengusir dosa di sana-sini, melainkan oleh hidup yang dipenuhi Roh Kudus.
Sebagai orang Kristen, kita sungguh ingin mengasihi Tuhan, tetapi kuasa dosa dalam diri begitu merintangi. Kita pun mungkin bergumul dengan banyak hal salah serta berbagai keinginan yang mencoba meracuni dan mempengaruhi pikiran ataupun jiwa kita.
Namun, kita diingatkan hari ini bahwa cara untuk memperoleh kemenangan bukanlah dengan sekadar menggunakan determinasi pribadi ataupun kemampuan dan kekuatan sendiri, karena kita pasti akan gagal bila secara demikian, melainkan hanya oleh kuasa Roh Kudus.
Izinkanlah Roh Kudus tinggal dan diam dalam kita, serta memenuhi diri kita lebih lagi. Berjalanlah dan hidup di dalam Dia setiap hari.
Karena tabiat saya yang baru, saya senang melakukan kehendak Allah; tetapi ada sesuatu yang lain jauh di dalam diri saya, di dalam tabiat saya yang rendah, yang berperang dengan pikiran saya, dan menang serta menjadikan saya hamba dosa yang masih ada di dalam diri saya. Dalam pikiran saya, saya ingin menjadi pelayan Allah yang penurut, tetapi sebaliknya, saya sadar bahwa saya masih diperhamba oleh dosa. Jadi, sekarang Saudara mengerti persoalannya: hidup saya yang baru menyuruh saya berbuat benar, tetapi tabiat lama yang masih ada di dalam diri saya gemar akan dosa. Betapa celakanya keadaan saya! Siapa yang akan membebaskan saya dari perhambaan kepada tabiat yang rendah ini? Syukur kepada Allah! Saya telah dibebaskan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Dialah yang memerdekakan saya. (Rom 7 : 22 – 23 FAYH)
~ FG