Terkadang, merasa terlalu terbiasa terhadap sesuatu ataupun juga mungkin dengan seseorang, padahal itu semua atau mereka adalah terhormat, membuat kita bersikap biasa-biasa atuapun menyepelekan. Misal "ekstremnya" adalah, cobalah ingat ketika masih masa pacaran dahulu kita menjaga kesopanan terhadap pasangan, namun mungkin setelah beberapa tahun menikah dengannya, apakah kita masih juga melakukannya?
Ataupun terhadap pekerjaan kita sehari-hari, setelah beberapa tahun lamanya melakukannya, kita merasa biasa-biasa saja, tidak lagi seantusias ataupun bersemangat dan menghargai seperti di awal-awal. Padahal, kita tetap perlu semangat atau menaruh hormat terhadap apa pun dan siapa pun yang memang perlu kita hormati. Dengan kata lain, milikilah adaptasi yang tepat pada waktunya.
Setidaknya, demikianlah sikap Uza terhadap tabut Allah yang sempat beberapa waktu lamanya ada di rumahnya. Sehingga, ketika dilakukan pemindahan dari rumah ayahnya, Abinadab, Tuhan sangat marah karena Uza teledor dan tidak menghormati Allah dengan menyentuh tabut Allah yang hendak terjatuh dari pedati, sehingga membinasakan dia karena perbuatannya itu (2 Samuel 6).
Sudah lupakah Uza bahwa tabut Allah itu kudus dan hanya boleh dibawa oleh kelompok orang dari kaum Lewi dengan memikul tabut menggunakan kayu pengusung yang dimasukkan pada gelang-gelang pada tiap sisi tabut atau peti itu (Ulangan 25).
Matthew Henry menjelaskan, melalui peristiwa ini Allah hendak menimbulkan rasa hormat yang penuh kekaguman dalam diri ribuan orang Israel, dan hendak meyakinkan mereka bahwa tabut itu tidak berkurang kehormatannya karena mungkin telah begitu lama berada di tempat yang hina. Dengan demikian, Ia hendak mengajar mereka untuk bersukacita dengan gentar, dan untuk selalu memperlakukan barang-barang yang kudus dengan penghormatan dan ketakutan yang kudus.
Bagaimana dengan kita hari ini? Masihkah kita memiliki serta menghargai perspektif yang benar sesuai firman Tuhan, ataukah mulai tidak lagi mempunyai sikap hati yang benar ataupun menghormati hadirat Allah dalam hidup kita setiap hari?
Ibrani 10:29 (TSI), "Maka terlebih lagi orang yang menghina Anak Allah. Mereka pantas dihukum! Menghina Anak Allah artinya mengaku sebagai pengikut Kristus, tetapi terus saja hidup dalam dosa. Orang seperti itu memandang remeh darah Yesus, darah yang sudah Dia curahkan untuk mensahkan perjanjian baru dengan Allah, dan yang telah menguduskan kita. Dengan demikian, mereka menghina Roh Allah, yaitu Roh-Nya yang menyampaikan Kabar Baik tentang kebaikan hati Allah kepada kita."
Roma 13:7 (FAYH), "Bayarlah kepada setiap orang apa yang patut diterimanya: bayarlah pajak dan cukai dengan senang hati, patuhilah atasan Saudara dan hormatilah mereka yang patut dihormati."
Give everyone what you owe them. If you owe them any kind of tax, then pay it. Show respect to those you should respect. And show honor to those you should honor. (ERV)
Fulfill your obligations as a citizen. Pay your taxes, pay your bills, respect your leaders. (MSG)
~ FG
#respect