"Natal yang Kelabu" adalah sebuah tema lomba lukis, yang diikuti oleh sejumlah pelukis.
Ada yang melukis perayaan Natal dengan meja tanpa makanan. Ada yang melukis perayaan Natal tanpa baju-baju baru. Ada pula yang membuat lukisan perayaan Natal tanpa keberadaan orang-orang di dalamnya, hanya ornamen-ornamen tanpa ada orang yang merayakan.
Ketika semua lukisan dipamerkan dan dinilai, ternyata yang menang adalah sebuah lukisan yang tampaknya tidak menggambarkan tema "Natal yang Kelabu", sebab malah tampak ada orang-orang yang merayakan di dalam lukisan tersebut, ada makanan mewah di atas meja, dan mereka mengenakan pakaian-pakaian yang baru.
Di luar dugaan, para hadirin bertanya-tanya mengapa yang menang justru sepertinya yang tidak menggambarkan tema lomba.
Setelah mengamat-amati, ternyata memang benar ada makanan di meja, ada baju-baju baru, ada banyak orang di dalamnya. Namun, dalam lukisan itu, tampak Yesus berdiri di luar jendela.
Bagaimana dengan kita hari-hari ini? Mungkin kita masih sibuk dengan berbagai aktivitas atau sesuatu, tetapi tidak sungguh-sungguh mengutamakan Yesus dalam hidup kita. Apakah Dia masih menjadi Raja serta yang terutama di dalam hidup kita? Ataukah Dia "berdiri di luar jendela"?
Matius 15:8 (VMD), "'Bangsa ini mengatakan bahwa mereka menghormati Aku, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh membuat Aku penting dalam hidupnya."
Bangsa ini mengatakan dengan mulut bahwa mereka ingin hidup dekat kepada-Ku. Mereka menghormati Aku dengan kata-kata, tetapi hati mereka jauh dari Aku. (TSI)
These people make a big show of saying the right thing, but their heart isn't in it. (MSG)
~ FG