Tindakan pemeliharaan Allah nyata, sekalipun mungkin tidak secara kasatmata. Seperti halnya dalam kitab Ester, yang meskipun tanpa menyebut kata 'Allah' satu kali pun, namun pemeliharaan, penyertaan, serta pembelaan-Nya sungguh ada.
Ester 6:1 (VMD), "Malam itu, raja tidak dapat tidur. Karena itu, ia berkata kepada pelayannya untuk mengambil buku sejarah serta membacakannya kepadanya. Dalam Buku Sejarah Kerajaan itu tercatat semua yang terjadi selama pemerintahan raja."
That night the king couldn't sleep. He ordered the record book, the day-by-day journal of events, to be brought and read to him. (MSG)
Seharusnya, setelah perjamuan minum anggur raja Ahasyweros bisa tertidur, tapi tidak dapat. Bukan karena sakit atau kecemasan, tetapi "insomnia ilahi", sebab Allah yang mampu mengaruniakan tidur yang pulas, menahannya dari raja. Raja yang berkuasa atas ratusan wilayah pun tidak berkuasa atas tidur barang sejam saja.
Ketika itulah, raja menitahkan --bukan supaya hiburan didatangkan, melainkan-- supaya catatan sejarah pemerintahannya dibuka dan dibacakan, lalu mendapati catatan tentang Mordekhai yang pernah menolong menyelamatkan nyawanya, tetapi belum memberikan penghargaan apa pun kepadanya, dan akhirnya mengaruniakan penghormatan yang layak baginya. Peristiwa ini pun terjadi sebelum kehancuran musuh umat Tuhan, yakni Haman, yang hendak membinasakan seluruh orang Yahudi di wilayah kerajaan Ahasyweros.
Tuhan sanggup mengubahkan dalam satu malam, satu momen. Pada malam itu bukan dengan guntur atau gempa bumi, dan bencana alam, tapi dengan insomnia sang raja. Allah sanggup mulai bekerja dan bertindak mengubah segalanya dalam satu malam, satu momen, satu peristiwa kecil yang tampaknya sepele.
Percayalah, Tuhan bisa membalikkan keadaan. Bahkan dalam satu malam, satu momen. Yang perlu kita lakukan adalah tetap setia, tetap percaya, dan berserah penuh kepada-Nya. Meski mugkin belum terlihat jalan keluar, tetapi Dia pasti bekerja di balik layar. Perkenanan dan penyertaan-Nya itulah yang terlebih penting dalam hidup kita.
Apakah kita tetap setia, percaya, dan berharap hanya pada-Nya?
~ FG