Seorang ayah yang sedang melayani dan bertugas di luar kota memperoleh kabar mendadak dari istrinya yang menelepon bahwa anak mereka terjatuh dari lantai dua rumah, serta segera dibawa ke UGD.
Hamba Tuhan yang tak bisa berbuat banyak tersebut, hanya dapat menangis sambil berdoa memohon yang terbaik serta pertolongan ilahi dari Tuhan.
Sulit bagi kita untuk percaya sepenuhnya kepada Tuhan—terhadap penyertaan, hikmat, tuntunan, bantuan dan pertolongan-Nya. Namun, dari mana lagikah kita mampu memperoleh kekuatan yang sejati serta pengharapan yang terbaik, selain dari-Nya sendiri?
Kita tidak bisa menjadikan kekayaan, sahabat, bahkan orang terdekat sekalipun sebagai sumber pertolongan yang utama dan pokok dalam hidup ini. Melainkan, Allah sajalah satu-satunya Sumber yang sanggup secara khusus serta penuh kuasa untuk memenuhi kebutuhan jasmani maupun rohani kita. Andalkanlah Dia dengan segenap hati dan benar-benar berserah pada-Nya agar memperoleh kasih karunia serta pertolongan tepat pada waktunya, terutama di saat-saat kritis dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Sebab Allah senantiasa memberi perlindungan, pembelaan dan pengawasan bagi anak-anak-Nya. Sejak kelahiran baru dalam kerohanian hingga meninggalkan dunia ini, maupun dalam aktivitas kehidupan sehari-hari guna bekerja hingga beristirahat malam hari di rumah, Allah setia memelihara dan menjaga kita.
Dan puji Tuhan, anak seorang hamba Tuhan yang terjatuh tadi hanya memar biasa dan tidak ada bagian tulang yang terkena dampaknya.
Haraplah akan kekuatan, pertolongan, hadirat serta penyertaan-Nya setiap hari.
Nyanyian ziarah. Aku mengangkat mataku ke bukit – dari manakah datangnya pertolongan untukku? Pertolongan untukku datang daripada TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. (Mazmur 121:1-2 AVB)
Bahkan, jumlah rambut di kepalamu pun diketahui Allah. Jadi, janganlah kamu takut, sebab kamu lebih berharga daripada kawanan burung pipit. (Matius 10:30-31 AMD)
~ FG