Ester 2 : 20, "Adapun Ester tidak memberitahukan asal usul dan kebangsaannya seperti diperintahkan kepadanya oleh Mordekhai, sebab Ester tetap berbuat menurut perkataan Mordekhai seperti pada waktu ia masih dalam asuhannya."
"Sehingga masa itu Ester masih belum memberitahu sesiapa pun bahawa dia berbangsa Yahudi. Mordekhai melarang dia memberitahu sesiapa pun tentang bangsanya. Ester mentaati Mordekhai seperti pada masa dia masih kanak-kanak dan diasuh oleh Mordekhai." (TMV)
Walau Ester, seorang perempuan perawan Yahudi yang telah menjadi dewasa serta sudah dipilih menjadi ratu kerajaan Persia—sesuatu yang mustahil sebetulnya, tapi Allah sanggup mengubahkan hati orang berdosa, yakni raja Ahasyweros, supaya melaksanakan rancangan-Nya—menggantikan Wasti yang sebelumnya menolak titah raja, Ester tidak mau sombong ataupun mementingkan diri sendiri dengan kedudukan maupun kuasa yang baru diterima itu. Dia bukan kacang yang lupa kulitnya.
Terutama, dia tidak meremehkan nasihat saudara sepupunya yang berkedudukan lebih rendah, yakni Mordekhai. Ester pun mengindahkan teladan dan warisan rohani ayah angkatnya tersebut, sehingga setelah menjadi seorang ratu sekalipun, dia tetap menunjukkan sikap lembut, rendah hati serta kesediaan untuk taat seperti dahulu diajarkan dalam asuhan Mordekhai.
Sebagai orangtua, abdikanlah diri kita untuk mendidik anak-anak secara rohani maupun disiplin yang penuh kasih. Mengapa? Sebab arti kata 'mendidik' pun sebenarnya ialah 'mengabdikan'. Makna rohaninya berarti mengabdikan anak-anak kita kepada Allah serta kehendak-Nya, menjauhkan dari pengaruh-pengaruh buruk dunia, dan mengajarkan hidup yang saleh.
Selain itu, mendidik juga dapat bermakna memberi atau meningkatkan kegemaran akan sesuatu. Karena itu, sesungguhnya kita dapat menjadi teladan dan mesti berusaha mendorong anak-anak agar mereka sendiri rindu mencari hadirat Allah dan menikmati pengalaman-pengalaman rohani yang kelak takkan pernah mereka lupakan.
Bagaimana dengan keadaan kita sebagai orangtua maupun anak-anak kita hari ini? Apakah telah mendidik mereka sesuai ajaran-Nya, serta sudah terlihat buahnya dari tingkah laku ataupun ketaatan mereka?
Kiranya Allah menolong kita untuk mendidik dan mengajar mereka sebaik-baiknya supaya kelak mereka tetap mengingat dan menjalani hidup yang benar, seperti halnya Ester maupun Mordekhai.
Amsal 22 : 6, "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu."
Didiklah anak-anak tentang yang dibutuhkannya, bahkan bila mereka sudah tua, mereka tidak meninggalkan jalan yang benar. (VMD)
~ FG