Mudah untuk bersyukur dan memuji, menyembah Tuhan, berterima kasih kepada-Nya saat semuanya terasa baik-baik saja.
Namun, bagaimana jika berbagai hal belum berjalan sesuai yang keinginan maupun yang kita harap dan berada di luar kendali kita?
Sanggupkah kita untuk masih mengucap syukur, tetap berpegang pada firman-Nya dan hanya berharap serta bersandar penuh pada kebaikan dan kasih setia Tuhan?
Mazmur pun yang sarat ucapan syukur. Bersyukurlah dan pujilah Tuhan terutama karena kasih setia-Nya yang abadi bagi umat-Nya.
Sebelum Yesus pun saat menjadi Anak Manusia pergi ke Taman Getsemani untuk ditangkap dan menuju kematian-Nya, memikul penderitaan dan beban dosa manusia, Ia memberi teladan mengucap syukur maupun bermazmur bagi Allah Bapa. Renungkanlah hal tersebut.
Matius 26 : 30, "Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun."
Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. (Mazmur 118:1)
"Teruslah bersyukur—sebab bukan dengan berbahagialah yang menjadikan kita bersyukur, melainkan dengan banyak bersyukurlah yang akan membuat kita bersukacita." ~ Ev. Gina Dharmawan
~ FG