Arianna Huffington pernah menyatakan bahwa kurangnya tidur atau lack of sleep dapat menyebabkan dampak buruk bagi banyak area dalam keseharian kita.
Walau sesekali mungkin perlu untuk terjaga karena suatu tuntutan tugas atau kewajiban yang mesti segera diselesaikan, namun apabila terus-menerus memaksa ataupun membiasakan diri untuk tidak memiliki jam-jam beristirahat, hal itu sangat kurang baik bagi hidup kita.
Sebagai manusia, memang kita memerlukan waktu istirahat yang cukup. Nah, bagaimana dengan Allah?
Mazmur 121 : 4, "Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel."
Indeed, he who watches over Israel never tires and never sleeps. (NLT)
Tuhan menjaga atau dalam bahasa Ibrani menggunakan kata 'shamar' yang mengandung arti melindungi bukan seperti prajurit atau pengawal jaga malam yang terkadang ngantuk dan tertidur, ataupun mirip Baal yang harus dibangunkan, tetapi Tuhan tidak pernah letih, lena, atau terlelap. Tidak seperti Baal atau berhala-berhala yang tidur, Ia Allah yang proaktif.
Percayakan diri kita kepada-Nya dan setia dalam bagian kita. Ia yang akan menolong, menjaga agar kita tak hidup selalu dalam rasa takut, ataupun supaya tidak terpeleset, tersandung dan nyaris terjatuh.
Mungkin ada yang bertanya-tanya, "Ya, itu sih mudah, tetapi bagaimana kalau Anda sendiri yang mengalami situasi yang benar-benar harus memercayai firman Tuhan di atas?" Apa pun yang terjadi, tetaplah berpegang pada janji perlindungan-Nya, sebab Ialah Penjaga kita. Ia akan bertindak demi umat-Nya tepat pada waktu-Nya, dan mengetahui yang terbaik serta memiliki rancangan yang terindah bagi kita semua masing-masing.
Saat itu, Yesus sedang tidur di bagian belakang perahu dengan kepala di atas bantal. Lalu murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata, "Guru, kenapa engkau tidak peduli?! Sebentar lagi kita akan tenggelam dan binasa!" (Markus 4:38, TSI)
Ia tidak akan membiarkan kita terantuk, tergelincir, atau jatuh karena Ia selalu menjaga kita dan tidak pernah tertidur. (Mazmur 121:3, FAYH)
~ FG