Beberapa waktu lalu, kendaraan kami sempat mengalami sensor belakang yang rusak. Dari yang sebelumnya bisa memberi kode atau penanda bahwa terlalu dekat dengan benda lainnya yang mungkin membahayakan atau dapat menabrak, menjadi tidak lagi seperti itu. Sehingga kami perlu terlalu was-was tanpa alat tersebut.
Mungkin banyak pengendara yang sudah mampu terbiasa tanpa memakai sensor switch atret, namun karena kami sudah lama memakainya, jadi perlu waktu untuk membiasakan diri. Dan puji Tuhan, kami sangat lega ketika sensor tersebut telah dapat digunakan lagi setelah kami servis.
Selayaknya sensor yang menyala dan mengingatkan apabila terlalu dekat ke belakang dan membahayakan, semoga firman Tuhan maupun suara hati nurani kita dapat menjadi pengingat apabila kita berniat melakukan hal-hal tidak baik ataupun hendak kembali ke manusia lama padahal telah mengalami pemulihan maupun kelahiran baru di dalam Tuhan.
Dan dalam hal apa pun, kiranya kita menyenangkan hati Tuhan karena Ia melihat perbuatan kita yang baik. Bukan untuk motivasi yang lain atau salah, ataupun hanya mengandalkan kekuatan sendiri, melainkan karena kita mengasihi Dia dan memohon pertolongan Roh Kudus untuk hidup benar serta terus-menerus setia pada-Nya dalam setiap proses kehidupan yang ada.
Galatia 5 : 1, "Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan."
TUHAN, tolonglah aku mengendalikan yang kukatakan. Tolonglah aku menjaga ucapanku. (Mazmur 141:3, VMD)
~ FG