Seringkah merasa bahwa cenderung kita menyia-nyiakan apa pun yang ada di depan kita? Padahal, ketika semua itu belum tersedia, kita begitu mengharap-harapkan ataupun berusaha mengejarnya.
Fasilitas atau sarana kerohanian, potensi maupun bakat terpendam, waktu kebersamaan dengan orang-orang terkasih, ataupun hal lain seperti pekerjaan, pelayanan dan persahabatan misalnya, penyesalan akan tiba belakangan apabila kita menyia-nyiakannya saat semuanya berlalu.
Ps. Steven Furtick pernah menyatakan, manusia punya kecenderungan membesar-besarkan sesuatu yang sebenarnya kecil bagi Tuhan (masalah, kekhawatiran, dan lain-lain), namun menganggap remeh atau enteng hal-hal yang justru teramat penting serta besar bagi Tuhan maupun berarti untuk kita.
What we call small is big to God. What we call big is small to God. ~ Steven Furtick
Mari persegar pola pandang terhadap kehidupan dan keseharian kita. Hargai siapa pun di sekitar kita, bersyukur untuk apa pun yang masih Tuhan percayakan, dan lakukanlah yang terbaik bersama Dia.
Amsal 6 : 16 (BIS), "Ada tujuh perkara yang dibenci TUHAN dan tak dapat dibiarkan-Nya: Sikap yang sombong, mulut yang berbohong, tangan yang membunuh orang tak bersalah, otak yang merencanakan hal-hal jahat, kaki yang bergegas menuju kejahatan, saksi yang terus-terusan berdusta, dan orang yang menimbulkan permusuhan di antara teman."
There are seven things that the LORD hates and cannot tolerate: A proud look, a lying tongue, hands that kill innocent people, a mind that thinks up wicked plans, feet that hurry off to do evil, a witness who tells one lie after another, and someone who stirs up trouble among friends. (GNB)
Kemudian Andreas, saudara Simon Petrus, berkata, "Di sini ada seorang anak yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan! Tetapi apa gunanya untuk orang sebanyak ini?" (Yoh. 6:8, FAYH)
~ FG