Apakah kecenderungan kita adalah pilih-pilih kasih maupun hanya seperti memandang dan menghargai orang-orang yang mampu saja?
Firman Tuhan kali ini mengingatkan kita agar tidak seperti itu, yaitu bertindak membeda-bedakan orang sekadar berdasar penampilan lahiriah. Sebab Tuhan pun lebih melihat hati.
Yakobus 2 : 1 (FAYH) SAUDARA sekalian yang saya kasihi, bagaimana Saudara dapat mengatakan bahwa Saudara milik Yesus Kristus, Tuhan Yang Mahamulia, jika Saudara mengistimewakan orang kaya, sedangkan orang miskin Saudara pandang rendah?
Yakobus 2 : 2 – 4 (FAYH) Andaikan seseorang masuk ke dalam gereja Saudara dengan memakai pakaian yang serba mahal serta cincin emas pada jari-jarinya, dan pada saat yang bersamaan datanglah pula orang miskin yang pakaiannya compang-camping. Kepada yang kaya Saudara berikan perhatian yang berlebih-lebihan dan tempat duduk yang terbaik di dalam ruang kebaktian, sedangkan kepada yang miskin Saudara berkata, "Silakan berdiri di pojok sana kalau mau, atau duduk saja di lantai." Menilai orang menurut kekayaannya menunjukkan bahwa Saudara dikendalikan oleh maksud yang jahat.
Catatan Full Life menjelaskan, memandang muka berarti memberi perhatian khusus terhadap orang tertentu karena kekayaan, busana ataupun kedudukan. Melakukan hal ini salah karena :
"Tetapi dengan berbuat begitu, jelaslah bahwa kalian merasa diri hebat untuk membeda-bedakan orang, walaupun hal itu masih berdasarkan ukuran duniawi dan pikiran yang jahat!" (Yak. 2:4, TSI)
Mari berhenti menilai orang lain berdasarkan penampilan luar semata-mata. Mulailah miliki hati nurani yang sungguh-sungguh berbelas kasihan kepada orang-orang yang berkekurangan dan kasih yang tulus terhadap semua orang. Entah mereka kaya maupun miskin.
~ FG