Pada lomba lari lintas alam, 30 Maret 2008, di Edinburgh, Skotlandia, pelari asal Etiopia yaitu Kenenisa Bekele seharusnya tetap memimpin di depan.
Namun sekitar kilometer-kilometer awal untuk lomba 12 km tersebut, sepatunya sepertinya terlepas sehingga ia harus terhenti sejenak untuk memperbaiki dan tersalip oleh sejumlah peserta dari negara lainnya.
Tak menyerah, Kenenisa Bekele tidak panik dan mencoba berkonsentrasi mengejar ketertinggalan, sampai akhirnya ia yang kembali terdepan serta menjadi juara pertama.
Apa yang mungkin membuat kita terhenti hari-hari ini, terutama dalam perlombaan iman kita? Apakah kenikmatan dunia dan materi? Ingatlah firman-Nya, "Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang" (Lukas 8:14).
Apakah karena doa-doa kita sepertinya tak terjawab dan masih dalam pergumulan yang sama? Ataukah masalah-masalah pelik lainnya?
Janganlah menyerah ataupun putus harapan. Perbaikilah apa yang salah. Tetap tenang serta berfokus pada apa yang Tuhan ingin kita lakukan saat ini.
"Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya." (Ibrani 10:36 & 38)
Marilah terus berjuang, berharap, dan berbuat yang terbaik dalam pertandingan iman. Janganlah mengundurkan diri.
"After stopping to put my shoe back on, I was thinking a lot about it, trying to focus and control my race because if I had tried to catch up too quickly, it wouldn't have worked. But when I got back up with the leaders, I was happy to sit back where I could moniter them and where I could get shelter from the wind." ~ Kenenisa Bekele
(FG)