"Hati manusia lebih licik daripada segala sesuatu dan jahatnya tidak kepalang. Siapakah yang dapat memahaminya?" (Yeremia 17:9, FAYH)
Hati manusia tak dapat diduga, paling licik dari segala-galanya dan terlalu parah penyakitnya. (BIS)
The human mind is more deceitful than anything else. It is incurably bad. Who can understand it? (NET)
Kita tahu, hati ialah keadaan batin seseorang yang mencakup keinginan, perasaan, serta apa yang dipikirkannya. Karena itulah mungkin firman Tuhan mengingatkan kita supaya menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan agar mengetahui cara merespons terhadap segala sesuatu, baik maupun buruk, berkat ataupun saat berada dalam pergumulan dan menghadapi pencobaan.
Sebab hati ini dapat memiliki kecondongan untuk melakukan serta memikirkan hal yang sangat jahat dan buruk sekali, egois atau mementingkan diri dan tidak mau menuruti jalan kebenaran ataupun kehendak Allah.
Tanpa mengalami anugerah kasih karunia-Nya, lahir baru dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus, dan menerima hati yang baru dari-Nya, kita akan begitu sulit diubahkan, apalagi hanya dengan kekuatan serta kemampuan sendiri.
Kalau hidup kita sehari-hari pun disandarkan pada suasana hati maupun perasaan saja, maka konsistensi serta komitmen kita akan cenderung berubah-ubah dan mudah diombang-ambingkan. Karena itu, hiduplah berdasarkan firman Tuhan.
"Firman TUHAN benar adanya. Engkau dapat bergantung pada ajaran-Nya." (Mzm. 33:4, VMD)
Karena semua firman Allah adalah benar dan semua yang dilakukan-Nya sempurna. (FAYH)
Hari ini, semoga kita memiliki hati yang membenci dosa dan menjauhi kejahatan, serta gemar melaksanakan kehendak Bapa.
"Kalau ada orang yang mengira dirinya kuat dan merasa tak mungkin berbuat hal-hal itu, hendaklah dia waspada supaya tidak melakukan dosa-dosa tersebut." (1 Kor. 10:12, BSD)
Jadi, berhati-hatilah. Kalau Saudara mengira, "Mustahil saya akan berbuat demikian", hendaklah Saudara waspada karena Saudara juga mungkin jatuh ke dalam dosa. (FAYH)
(FG)