Mau belajar sabar? Nanti akan ketemu orang-orang yang keras kepala.
Mau belajar mengampuni ataupun meminta maaf? Akan ada orang-orang yang menyakiti kita.
Mau belajar rela memberi? Sebentar lagi akan berhadapan dengan orang-orang yang berkekurangan.
Mau rendah hati? Tunggu saja orang-orang yang merendahkan, mengkritik, bahkan mengajari kita.
Apa pun yang kita hadapi, itu proses menjadi lebih bijak serta dewasa secara rohani. Pembelajaran bisa diperoleh dari situasi yang tidak sesuai harapan kita, bukan saat kenyamanan.
"Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau" (Yes. 43:4).
"Biarlah tiap-tiap orang berusaha sedapat-dapatnya, sebab dengan demikian ia akan mendapat kepuasan karena telah melakukan suatu pekerjaan dengan sebaik-baiknya, dan tidak usah membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain. Kita harus menanggung kesalahan dan beban kita masing-masing. Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang sempurna" (Gal. 6:4-5, FAYH)!
(Jenni)