"Tuhanku mengatakan, 'Umat ini menyembah Aku dengan perkataan dari mulutnya, tetapi hatinya jauh dari Aku. Hormat yang ditunjukkannya kepada-Ku hanyalah peraturan yang diingatkannya'" (Yes. 29:13, VMD).
Dalam memilih seseorang, Tuhan tidak bisa dikelabui dengan apa yang terlihat secara kasat mata, sebab bukan apa yang dilihat manusia yang dilihat Tuhan; jika manusia melihat apa yang di depan mata, Tuhan melihat hati (lih. 1 Sam. 16:7b).
Ketika Samuel hendak mengurapi anak-anak Isai untuk menjadi raja, Daud yang dipandang remeh keluarganya sendiri & tidak diperhitungkan, justru terpilih serta dipandang layak oleh Tuhan.
Sedangkan Eliab, yang adalah seorang prajurit perang Saul: penampilan, perawakan, cara bicara dan berpakaiannya luar biasa, ternyata tidak memenuhi kriteria Tuhan.
Berhati-hatilah! Karena apa yang terlihat secara kasat mata tidak menjadi jaminan kehidupan seseorang diperkenan Tuhan! Jangan sampai kita beribadah kepada Tuhan, kita melayani Dia sebatas kulit luar ataupun hanya di bibir, tapi hati kita jauh dari Tuhan.
Ibadah yang sekadar melakukan perintah manusia atau hapalan saja, sia-sia di mata Tuhan. Jangan sampai kita memuji dan memuliakan Tuhan hanya lips service (OMDO: ngomong doang), bukan dari hati yang sungguh-sungguh ingin meninggikan nama Tuhan!
Walau demikian, meski Tuhan menilai manusia dari kedalaman hati, bukan berarti kita tidak perlu melakukan apa-apa untuk-Nya.
Ibadah yang sejati adalah mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan (lih. Rm. 12:1); mempersembahkan tubuh kita untuk dipakai sebagai senjata kebenaran (Rm. 6:13); dan memuliakan Dia dengan tubuh kita (1 Kor. 16:20). Ini merupakan sesuatu yang terlihat kasat mata karena ada tindakan yang kita lakukan.
Tapi yang harus lebih diperhatikan ialah motivasi hati yang mendasari kita melakukan sesuatu. Ingat, Israel pernah memuliakan Tuhan dengan bibir, tetapi hatinya jauh dari Dia. Tuhan menginginkan kita memuliakan Dia, beribadah kepada-Nya dan melayani Dia dengan segenap hati, bukan sebatas rutinitas atau aktivitas agamawi.
(Jenni)