"Akhirnya Yosua dan para pemimpin lainnya percaya. Mereka tidak merasa perlu untuk bertanya kepada TUHAN, melainkan langsung menandatangani surat perjanjian perdamaian; dan para pemimpin orang Israel mengesahkan perjanjian itu dengan sumpah yang mengikat" (Yosua 9:14, FAYH).
Catatan Full Life menjelaskan bahwa Yosua serta para pemimpin Israel lalai untuk berdoa dan mencari kehendak Allah terkait suku Gibeon. Tanpa berpikir masak-masak, mereka mengikat perjanjian yang tidak bisa mereka ingkari. Keputusan yang keliru ini membuka peluang bagi orang-orang Kanaan yang fasik tinggal di tengah-tengah Israel, sesuatu yang dilarang Tuhan (lih. Ulangan 7:1-26). Dalam semua keputusan kehidupan, kita harus mencari kehendak Allah serta berdoa memohon hikmat dan bimbingan-Nya sehingga dapat mengelak dari kesedihan ataupun musibah.
Dengan menerima dan memakan bekal orang Gibeon yang dipersiapkan melalui akal bulus mereka (Yos. 9:4-5), maka orang-orang terkemuka atau para pemuka Israel masuk perjanjian dengan mereka. Setelah memakan perbekalan orang Gibeon yang sudah basi—perbuatan makan bersama itu sendiri menurut kebiasaan Asia Kuno merupakan sebuah sarana untuk mengikat persahabatan—maka para pemimpin Israel membuat sebuah perjanjian formal dengan orang-orang Gibeon.
Robert Jamieson, dalam Jamieson Fausset Brown Bible Commentaryatau JFB menyatakan, "Orang-orang Israel itu melakukan kesalahan karena bersikap longgar secara berlebihan dan patut dicela karena mengabaikan kewajiban mereka dengan tidak menanyakan kehendak Allah melalui Urim dan Tumim sang imam besar, sebelum mereka mengikat perjanjian tersebut."
Iman terancam saat umat Allah gagal mengaitkan setiap keputusan mereka dengan kehendak Allah. Saat-saat ini pun kita sebagai orang Kristen perlu waspada terhadap berbagai upaya dari musuh bebuyutan kita, yaitu Iblis. "Dengan cara saling memaafkan akan lebih baik bagi kita, supaya kita tidak tertipu oleh iblis. Karena kita bukan orang bodoh yang tidak tahu rencana-rencana iblis" (2 Korintus 2:11, TSI)!
"We make more haste than good speed, when we stay not to take God with us, and do not consult him by the word and prayer." ~ Matthew Henry
(FG)