Kita mungkin pernah dan bisa menyanyikan bahwa Allahlah segalanya bagi kita, dan Ia lebih berharga daripada segala sesuatu atau apa pun yang kita miliki. Tetapi sering kali dan lambat laun, baik secara tidak kita sengaja maupun terutama kita sadari, kita tidak lagi menghidupi apa yang kita nyanyikan ataupun yakini itu.
Seperti halnya Petrus, kita berjanji atau melakukan hal lainnya yang terlihat baik di mata orang lain, bahkan terhadap Tuhan sendiri, tetapi sebenarnya kita tidaklah bersungguh-sungguh hati dengan apa yang kita nyatakan ataupun lakukan itu.
"Lalu Petrus berkata, 'Biarpun semua teman lari meninggalkan Engkau, tetapi saya tidak!' Lalu jawab Yesus kepadanya, 'Apa yang Ku-katakan ini benar: Malam ini sebelum ayam berkokok dua kali, kamu sudah tiga kali menyangkal Aku sebagai gurumu.'" (Mark. 14:29-30, TSI)
Jangan lupa, kemarin kita telah belajar tentang integritas, dan bahwa Tuhan akan memproses hati maupun hidup kita dengan berbagai hal sampai sesuatu lainnya yang tidak berkenan akan tersingkirkan. Minta bantuan Tuhan, sebab kita takkan sanggup untuk menghadapinya dengan kekuatan kita sendiri.
Semoga lewat apa pun yang kita alami serta hadapi, suatu hari akan membawa dan membuat kita semakin dapat untuk mengenal, mempercayai serta mengandalkan Dia lebih dan lebih lagi.
"(Namun kini aku berkata,) 'Aku telah mendengar tentang Engkau dari orang lain, tetapi sekarang aku sendiri telah melihat dan memandang Engkau.'" (Ayub 42:5, FAYH)
(FG)