Kita bisa memilih menjadi hamba yang taat dan setia kepada Tuhan di manapun posisi pekerjaan maupun pelayanan kita, ataukah hamba yang tidak mau bertanggung jawab serta tidak setia.
Pada Lukas 12:42-48, Yesus memberi perumpamaan tentang dua cara hidup yang mungkin bagi para murid-Nya mengingat ketidakhadiran-Nya dan janji kedatangan-Nya kembali:
• Mereka bisa setia dan taat, selalu berjaga-jaga dan siap secara rohani untuk kedatangan Tuhan pada tiap saat, dan mereka akan menerima berkat Tuannya
• Mereka dapat bersikap acuh tak acuh dan berpikiran duniawi, percaya bahwa Tuhan akan menangguhkan kedatangan-Nya, tidak lagi melawan dosa dan meninggalkan jalan kesetiaan, kemudian mereka akan menerima hukuman Allah
"Setiap hamba yang tahu kehendak Tuannya dan tidak mempersiapkan dirinya maupun tidak melakukan kehendak Tuannya, dia akan dipukuli banyak kali. Tetapi setiap hamba yang tidak tahu kehendak Tuannya dan melakukan sesuatu yang salah, dia akan dipukuli beberapa kali saja. Setiap hamba yang dipercayakan oleh Tuannya untuk mengusahakan banyak hal akan diperiksa tentang seluruh tanggung jawabnya itu. Dan setiap hamba yang diberi tanggung jawab yang besar akan dituntut juga tanggung jawab yang besar" (Lukas 12:47-48, TSI).
Sebagaimana ada tingkatan-tingkatan pahala di surga (lih. 1 Kor. 15:41-42), demikian pula akan ada tingkatan-tingkatan hukuman di neraka. Jika kita tahu kewajiban kita, namun tidak melakukannya, maka dosa kita lebih berat. Hamba yang tahu akan kehendak tuannya, namun melakukan kehendaknya sendiri, akan menerima banyak hukuman.
Allah dengan adil akan menghukum lebih berat karena seseorang menyalahgunakan sarana ataupun pengetahuan yang telah diperoleh ataupun dipercayakan kepadanya, yang mungkin saja dapat digunakan lebih baik oleh orang lain.
Matthew Henry mengatakan, "Orang yang mempunyai kemampuan berpikir yang lebih tinggi daripada orang lain, yang mempunyai lebih banyak pengetahuan dan pendidikan, dan yang lebih mengenal Kitab Suci, kepada mereka banyak diberi, dan mereka pun akan dimintai pertanggungjawaban yang lebih besar."
Maukah kita menjadi orang yang bertanggung jawab, taat dan setia?
(FG)