Kita telah diingatkan pada beberapa hari yang lalu untuk menjagai hati kita baik-baik, sebab dari hatilah terpancar segala bentuk atau jenis kehidupan yang akan kita jalani.
Hari ini pun firman Tuhan mengingatkan kita bagaimana tentang keadaan hati kita.
"Jawab-Nya kepada mereka: 'Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku'" (Mark. 7:6).
Sebab hati kita ini cenderung mempunyai motif yang salah dalam banyak hal, bahkan segala sesuatu, kita perlu waspada setiap waktu. Terutama dalam kehidupan rohani kita. Salah satu sikap yang perlu kita waspadai ialah legalisme. Apa itu legalisme?
Itu merupakan sikap seperti yang sering kali dilakukan oleh orang-orang Farisi dan ahli Taurat. Legalisme adalah mengganti sikap-sikap batin yang datang dari dilahirkan kembali oleh Allah dan Roh Kudus dengan berbagai perbuatan yang sekadar lahiriah ataupun perkataan. Memuliakan Allah dengan bibir, namun hati jauh dari-Nya, dari tampilan luar tampaknya benar, tetapi hati sama sekali tiada mengasihi Allah.
Bahkan, setiap motivasi untuk menaati perintah atau firman Allah yang tidak bersumber dari iman yang hidup kepada Kristus, kuasa pembaharuan Roh Kudus, serta keinginan yang sungguh-sungguh untuk menaati & menyenangkan hati Allah itulah yang disebut legalisme.
"Telitilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku; dugalah aku dan ketahuilah kebimbanganku." (Mzm. 139:23, AVB)
"Periksalah aku, ya TUHAN, dan uji aku. Murnikan batinku dan hatiku." (Mzm. 26:2, AYT)
(FG)