"Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: 'Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua, jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati--bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu. Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan--yaitu kamu sendiri--,namun ia telah menjadi batu penjuru. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan'" (Kis. 4:8-12).
Mungkin terkadang orang-orang ataupun keadaan, situasi tertentu membuat kita merasa diperlakukan secara tidak adil. Seperti yang dialami oleh Petrus dan Yohanes pada ayat bacaan kita hari ini. Mereka diadili, diperiksa 'hanya' karena melakukan sebuah kebaikan. Ataupun yang baru-baru ini terjadi, yaitu almarhum George Floyd yang mengalami perlakuan tidak adil dari pihak berwenang.
Namun, Allah itu adil, dan Ia mengasihi keadilan.
"Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allahmu, telah mengurapi engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutumu" (Mzm. 45:7).
"Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar, Engkau, yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil" (Mzm. 7:9).
Jadi, tetaplah kita melakukan apa yang baik dan kebenaran. Dan janganlah kita melakukan apa yang tidak adil ataupun jahat. Sebab ada pahala, balasan/ganjaran yang baik bagi orang benar.
"Dan orang akan berkata: 'Sesungguhnya ada pahala bagi orang benar, sesungguhnya ada Allah yang memberi keadilan di bumi'" (Mzm. 58:11).
(FG)