Mungkin penderitaan, pergumulan, perjuangan yang kita alami tidaklah seberat yang pernah dialami rasul Paulus ataupun oleh Tuhan Yesus waktu itu.
Tetapi, kita bisa belajar seperti Paulus dan yang mungkin dilakukan oleh Tuhan Yesus ketika menghadapi badai hidup, pencobaan, penderitaan, bahkan pergumulan yang berat.
Rasul Paulus sendiri sering dan senang memilih untuk tetap bersukacita, meski apa pun yang terjadi. Sukacita bukanlah semata-mata sikap yang bersorak-sorak ataupun berlebihan, melainkan bisa juga sikap hati yang tenang dan selalu berharap dan percaya pada kebaikan Tuhan yang pasti ada.
"Di dalam penderitaanku karena kamu, aku tetap bersukacita. Ada banyak hal yang harus diderita oleh Kristus melalui tubuh-Nya, yaitu gereja. Aku menerima bagianku dalam penderitaan karena tubuh-Nya. Aku menerima penderitaan itu dalam tubuhku" (Kol. 1:24, VMD).
Berdoalah dan percayalah, bahwa Tuhan Yesus sanggup memberi kita kekuatan untuk melalui apa pun yang kita hadapi hari-hari ini.
"Dan untuk itulah saya berjuang dan berusaha keras—dengan bersandar kepada Yesus yang selalu memberi kekuatan kepada saya" (Kol. 1:29, TSI).
(FG)