Sering kali orang-orang Israel waktu itu kembali berbuat jahat setelah merasa ditolong Tuhan dan keadaan aman.
Jika kita baca misalnya dari Hakim-hakim 2:6-22 ataupun lainnya, kita akan melihat mereka sering melakukannya.
Mereka jatuh dalam dosa, meninggalkan Tuhan, terkena masalah, lalu berseru-seru ke Tuhan, diselamatkan ataupun Dia mengutus penolong, kemudian merasa aman dan memilih untuk terjatuh dalam dosa lagi.
Siklus negatif itu selalu berulang.
Kita pun adalah Israel secara rohani. Akankah kita juga harus seperti itu?
Lebih baik memilih siklus positif ini, yaitu selalu kembali ke Dia saja saat membutuhkan bantuan atau bimbingan di tengah masalah yang ada, sambil terus mengerjakan yang terbaik. Bukannya berlari dari Dia.
"Kembalilah kepada jalan pikiranmu yang benar dan berhentilah berbuat dosa. Beberapa orang di antara kamu tidak mengenal Allah. Aku mengatakan hal itu untuk mempermalukan kamu" (1 Kor. 15:34, VMD)."
"Setelah Ehud mati, orang Israel melakukan pula apa yang jahat di mata TUHAN" (Hakim-hakim 4:1).
(FG)