"Saudara sekalian yang saya kasihi, di dunia ini Saudara hanya sebagai tamu. Karena rumah Saudara yang sesungguhnya ada di surga, saya mohon supaya Saudara menghindarkan diri dari kesenangan yang jahat di dunia ini. Kesenangan dunia bukan untuk Saudara, sebab berperang melawan jiwa Saudara sendiri. Jagalah kelakuan Saudara bila berada di tengah-tengah orang yang belum diselamatkan. Meskipun waktu itu mereka mencurigai serta menentang Saudara, kelak pada waktu Kristus kembali, mereka akan memuji Allah karena perbuatan baik yang telah Saudara lakukan. Demi Tuhan, taatilah setiap hukum negara, baik yang dikeluarkan oleh kepala negara" (1 Petrus 2:11-13, FAYH).
Dosa dapat saja membuat kita TIDAK FOKUS pada apa yang seharusnya kita kerjakan, TIDAK PEKA terhadap kebutuhan sekitar, TIDAK BERSUKACITA karena itu semua berusaha menghancurkan, mematahkan jiwa (semangat dan pengharapan) kita, dan cenderung EGOIS karena berpusat pada diri sendiri melulu.
Jika kita mau memperhitungkan, menilai-nilai dengan bijak kerugian itu akibat dosa, bukankah sebaiknya kita terus memilih yang baik & menjaga hidup benar saja. Investor yang cekatan tentu tidak akan sembrono dengan saham.
Sekalipun sekiranya menjaga hidup, tetapi masalah tetap ada, itu masih lebih baik dibanding tidak jaga hidup benar, kena masalah, dan serbasusah sebab kita malah tidak tenang, khawatir, takut serta seolah kehilangan harapan dan tak tahu ke mana harus menuju.
Padahal kita punya Allah yang besar dan mempedulikan kita!
1 Petrus 3:12 (FAYH), "Sebab Tuhan mengawasi anak-anak-Nya dan mendengarkan doa mereka; tetapi Ia tidak suka akan orang-orang yang berbuat jahat."
1 Petrus 3:12 (TSI2), "Karena mata TUHAN selalu tertuju kepada orang yang hidupnya benar, dan telinga TUHAN selalu terbuka untuk mendengarkan doa mereka, tetapi tertutup untuk doa orang-orang yang melakukan kejahatan."
(FG)