Seseorang marah-marah saja terus bawaanya dan kerjaannya setiap hati.
Tetapi, tidak bolehkah marah?
"Biarlah kamu marah," ini bagian yang mudah, dan banyak kita senang hati melakukannya, "tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam. Sela," inilah yang susah dan tidak banyak orang yang mungkin mau menahan diri (lih. Mazmur 4:4).
"Kalau kalian marah, janganlah membiarkan kemarahan itu menyebabkan kalian berdosa. Janganlah marah sepanjang hari" (Ef. 4:26, BIMK).
"Jikalau Saudara marah, janganlah berdosa dengan membiarkan amarah itu menjadi dendam. Jangan membiarkan diri terus dalam keadaan marah sampai matahari terbenam. Atasilah kemarahan itu dengan segera" (FAYH).
"Berdirilah di hadapan TUHAN dengan gentar serta hormat dan janganlah berbuat dosa kepada-Nya. Berbaringlah di tempat tidurmu dengan tenang sambil merenung" (Mzm. 4:4, FAYH).
"Gemetarlah dengan ketakutan, berhentilah berdosa. Pikirkanlah itu bila kamu istirahat mau tidur. Sela" (VMD).
Saya tahu ini mungkin tidak populer, tetapi bukankah kita dapat menganggap mengalami suatu masalah ataupun pergumulan itu sebagai sebuah kehormatan?
(FG)