"Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: 'Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.'" (Yoh. 8:30-32)
Di awal-awal pasal kitab Kejadian, ketika manusia jatuh dalam dosa (Kej. 3:1-24), ada empat mulut yang berkata-kata di taman Eden: ular atau si jahat, perempuan atau Hawa, Adam, serta Allah. Namun, ular dengan licik menyatakan kebohongan dan hasutan, sedangkan kedua manusia itu saling melempar tanggung jawab dan kesalahan, dan Allahsendiri menginginkan kebenaran.
Di tahun kalender Ibrani 5780 ini atau tahun Pey, kita didorong untuk menjaga mulut dan perkataan kita, baik melalui media sosial ataupungadgetjuga. Apakah kita menggunakan mulut dan perkataan kita untuk menipu, menyebarkan hoaks atau menghasut, menggosip, ataupun hal jahat lainnya seperti yang dilakukan ular tadi di atas?
Ataukah kita menggunakannya untuk memberitakan firman Tuhan, mengabarkan berita baik, berkata jujur, dan bersaksi tentang Tuhan Yesus sehingga orang-orang menjadi percaya kepada-Nya juga?
Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, kata firman Tuhan di atas. Lihat, bahkan Tuhan Yesus sendiri pun mengatakan hal-hal yang baik dan kebenaran.