"Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Lalu Ia berkata: 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.'" (Lukas 21:1-4)
Suatu hari, seorang muda masih belum punya apa-apa & berada di sebuah bandara. Ia ingin membaca koran namun tak punya cukup uang. Lalu penjual koran di kios sederhana itu memberikan koran gratis kepadanya.
Jauh hari kemudian, ia berada di bandara yang sama dan ingin membaca koran, namun lagi-lagi tidak punya cukup uang untuk membelinya. Lalu pemilik kios koran yang mengenali dan mengingatnya itu memberinya secara gratis untuk kedua kalinya.
Bertahun-tahun berlalu, pemuda itu telah menjadi orang yang sangat kaya raya! Seseorang bertanya kepadanya, "Adakah orang yang lebih kaya daripada kamu?" Ia menjawab ada, yaitu pemilik kios koran di bandara yang dikenalnya karena menolong & memberi gratis, walau hanya sebuah koran. Dan meski sederhana, pemilik kios koran itu tidak menunggu menjadi orang kaya agar dapat menolong maupun memberi sesuatu.
Kemurahan hati lebih baik daripada kekayaan besar. Hati yang kaya lebih baik daripada banyaknya harta.