"Kami adalah duta-duta Kristus. Allah memakai kami untuk berbicara kepada Saudara. Kami mohon, seolah-olah Kristus sendiri yang memohon kepada Saudara, supaya Saudara menerima kasih yang ditawarkan Kristus kepada Saudara -- berdamailah dengan Allah." (2 Kor. 5:20, FAYH)
Suatu hari, seorang warga negara Indonesia yang hendak pergi ke Amerika mengurus visa di kedutaan besar AS yang ada di Jakarta.
Setelah antre, ia pun masuk ke kedutaan itu dan dapat mengamati hiruk-pikuk sejumlah warga negara Amerika yang berada di sana, bahkan merasakan atmosfer atau suasana negeri Paman Sam itu. Apalagi ia pun dapat melihat sang Duta Besar yang hari itu di kedubes.
Kita adalah duta-dutanya Allah.
Dan apakah orang-orang di sekitar, terutama keluarga ataupun orang terdekat, dapat merasakan hadirat dan kerajaan Allah melalui diri dan kehadiran kita—seperti halnya seorang yang mengurus visa tadi dapat merasakan suasana negara Amerika di kedutaan besar?
Jadi, bukan hanya lewat kita mengaku percaya pada Tuhan ataupun kelihatan melakukan hal-hal rohani lainnya, melainkan lebih pada orang-orang lain dapat mengalami jamahan Tuhan juga melalui kita yang menerima otoritas dari surga sebagai duta-duta-Nya.