"Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kol. 3:23)
Ternyata konteks atau latar belakang untuk ayat di atas menurut Pdt. Petra Fanggidae bukanlah semata-mata untuk pelayanan, melainkan lebih pada pernikahan/keluarga dan pasangan (suami atau istri) kita.
Sebab demikianlah rasul Paulus menuliskannya, yang diberi judul perikop oleh LAI (Lembaga Alkitab Indonesia), yaitu Hubungan antara anggota-anggota rumah tangga.
Kita mengasihi, melindungi, memenuhi kebutuhan, mendidik, memimpin dan melayani keluarga ataupun pasangan kita karena kita tunduk kepada Tuhan dan melakukan segala sesuatunya seperti untuk Dia, dan bukan untuk manusia. Sebab sering kali kita tidak akan sanggup melakukannya dengan kekuatan sendiri maupun untuk orang lain, tetapi ketika kita mengambil keputusan untuk melakukan seperti bagi Tuhan Yesus, kita akan memperoleh, menerima dan menemukan kekuatan.
Kiranya keluarga kita, pasangan kita diberkati oleh Tuhan.