Ketaatan memang bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan pada awalnya, tetapi jika kita mau terus belajar serta melakukannya dalam tiap tahap ujian hidup yang ada, kita pasti menyadari sesungguhnya ketaatan itu baik serta mudah adanya.
Ketaatan juga menandakan kita mempercayai Allah. Sementara, ketidaktaatan menandakan kita belum mau sepenuhnya mempercayai Dia. Belajarlah untuk percaya sepenuhnya kepada Allah. Jika tidak, sering kita akan menanggung akibatnya.
Kita akan sulit mengalami keberhasilan dalam hidup jikalau tidak terus-menerus mencari kehendak, tuntunan, serta pertolongan-Nya. Padahal, kita dapat meminta bimbingan hal apa saja yang menjadi sumber kegundahan maupun kegaduhan hati kita kepada Tuhan, seperti halnya Daud yang bertanya-tanya pada Tuhan untuk strategi perang. Itulah salah satu kekuatan terbesarnya, yaitu yakin teguh bahwa pertolongan & bimbingan-Nya merupakan hal mutlak untuk berhasil.
Dan yang terutama, miliki serta lakukanlah ketaatan yang tulus kepada Allah.
"Aku memberi sejahtera di dalam hatimu, yaitu sejahtera yang ada pada-Ku sendiri. Sejahtera yang kuberikan kepadamu itu tidak seperti sejahtera yang diberikan dunia kepadamu. Janganlah cemas dan takut akan apa yang sebentar lagi akan terjadi." (Yoh. 14:27, BSD)
"Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera yang Kuberikan kepadamu ini tidak seperti yang diberikan oleh dunia. Janganlah biarkan hatimu gelisah, dan janganlah takut." (AMD)
"Sekarang Aku mau meninggalkan berkat untuk kalian, supaya kalian bisa hidup dengan perasaan hati yang tenang. Perasaan tenang yang Aku berikan itu tidak sama seperti perasaan tenang yang diberikan oleh orang-orang duniawi. Jadi janganlah kalian menjadi bersusah hati dan merasa takut." (TSI)
"Aku meninggalkan kalian dengan satu anugerah -- sejahtera pikiran dan hati. Sejahtera yang Aku berikan ini tidak rapuh seperti yang diberikan oleh dunia. Sebab itu, janganlah kuatir atau takut!"(FAYH)