Kita biasanya memiliki tokoh-tokoh idola. Entah dari kalangan figur publik, bahkan hamba Tuhan, dan lainnya.
Kita biasanya mengamati kehidupan mereka, bahkan kalau bisa mengikuti teladannya, yang puji Tuhan apabila positif dan baik.
"Karena jika yang seorang berkata: 'Aku dari golongan Paulus,' dan yang lain berkata: 'Aku dari golongan Apolos,' bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani? Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya. Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan." (1 Korintus 3:4-7)
Namun, tidak ada manusia yang sempurna. Termasuk diri kita sendiri. Bahkan sering mengecewakan. Termasuk kita juga.
Jadi, kita mesti memiliki hubungan yang sejati dan mendalam dengan Tuhan saja, agar saat semua orang terasa mengecewakan ataupun terjatuh, iman dan kerohanian kita tidak akan goyah atau ikut runtuh.
"We don't follow God because we have some sort of under-the-table deal with Him, like, we'll follow You if You bless us. We follow God because we love Him. It's our honor. He is the God of the hills and the valleys. And He is beautiful above all things." (TobyMac)