Sadarilah, hidup kita terbuka di hadapan Allah. Ia bisa membukanya kepada siapa pun dan kapan pun untuk dijadikan contoh atau model, entah itu contoh baik yang patut ditiru ataukah yang tidak baik dan tidak patut ditiru.
Untuk itu, apa pun yang kita lakukan, katakan, tulis ataupun perjuangkan, suatu saat semua pasti diceritakan kembali. Seperti halnya jasa Irena Sendler yang mungkin takkan terkuak apabila empat siswa (Megan Stewart, Elizabeth Cambers, Jessica Shelton, Sabrina Coons) dari Uniontown High School di Kansas, AS tidak membuat dan tidak ikut kompetisi karya ilmiah sejarah. Tuhan selalu punya cara.
Jika saat itu tiba, akankah semua itu patut ditiru?
Marilah mulai menjadi teladan, baik di tempat terbuka, terlebih lagi di tempat tersembunyi saat tak ada yang melihat, segala sesuatu yang kita pikirkan, rasakan dan rencanakan.
Mulailah jadi teladan dan berhentilah hidup sembarangan.
"All Scripture is God-breathed [given by divine inspiration] and is profitable for instruction, for conviction [of sin], for correction [of error and restoration to obedience], for training in righteousness [learning to live in conformity to God's will, both publicly and privately—behaving honorably with personal integrity and moral courage]." (2 Timotius 3:16, AMP)