"Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita." (1 Yoh. 4:12)
"Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah, tetapi kalau kita saling mengasihi, Allah bersatu dengan kita dan kasih-Nya menjadi sempurna dalam diri kita." (versi BIS)
Jika kita mengaku mengasihi Allah, seharusnya kasih-Nya tampak dan mengalir dari hidup kita kepada orang-orang lain dengan tulus dan sungguh.
Tidak mungkin kita tidak mengasihi orang lain yang kelihatan, lalu mengatakan bahwa kita mengasihi Allah, yang tidak kelihatan.
"Jikalau seorang berkata: 'Aku mengasihi Allah,' dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya." (1 Yoh. 4:20)
Kita juga mesti menjaga kesucian hati agar kita dapat melihat dan mengenal-Nya melalui perbuatan-perbuatan serta kebaikan-Nya dalam kehidupan sehari-hari.
"Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah." (Mat. 5:8)