"Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu." (Gal. 5:22-23)
Pernahkah kita bertanya-tanya, ataupun mengamat-amati mengapa penguasaan diri diletakkan Paulus di akhir pada kualitas karakter buah Roh?
Mungkinkah karena betapa sulitnya pengendalian diri? Terhadap apa pun, kecil maupun besar.
Kita bisa saja tampak rohani dan melakukan hal-hal baik lainnya, tetapi jika terkait unsur mengendalikan diri saat menemui seseorang ataupun menghadapi sesuatu, belum tentu kita bisa mengendalikan/menguasai diri. Lalu kita mungkin tersandung, jatuh dalam dosa ataupun menyalahgunakan kebebasan/kemerdekaan kita dalam Tuhan.
Kemerdekaan yang kita miliki dalam Tuhan sebagai orang Kristen bukanlah kemerdekaan yang tak terkendali dan amoral. Meski dalam diri setiap kita ada pergumulan antara mengikuti kehendak daging ataukah tuntunan Roh, kita masih bisa memilih yang benar dan mesti menyadari bahwa pasti ada hal seperti ini selama hidup di dunia.
Yang bisa kita perbuat serta antisipasi menghadapi pergumulan ini ialah menuju sisi yang lebih baik saja, apa pun yang kita rasakan & risikonya yang mungkin tidak mengenakkan. Jadikan itu perhatian utama kita, walaupun belum terbebas dari pencobaan dan godaan dosa, kita terjaga untuk tidak mengikuti keinginan dosa. Meski kecenderungan berdosa, dalam bentuk apa pun itu masih ada, namun kita tidak akan membiarkannya menguasai kita (Kej. 4:7). Kesalehan tidak otomatis bertumbuh tanpa usaha tekun untuk mengembangkannya.
Amsal 16:32, "Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota."
1 Pet. 4:1, "Karena Kristus sudah menderita secara jasmani, kalian juga harus memperkuat diri dengan pendirian yang seperti itu. Sebab orang yang menderita secara badani, tidak lagi berbuat dosa." (BIS)
"Kristus telah menderita sewaktu Ia masih dalam tubuh-Nya. Kamu harus menguatkan dirimu dengan pikiran yang sama seperti pikiran Kristus. Orang yang telah mengalami penderitaan dalam tubuhnya tidak lagi berbuat dosa." (VMD)
Gal. 5:22-23, "Sebaliknya, kalau orang-orang dipimpin oleh Roh Allah, hasilnya ialah: Mereka saling mengasihi, mereka gembira, mereka mempunyai ketenangan hati, mereka sabar dan berbudi, mereka baik terhadap orang lain, mereka setia, mereka rendah hati, dan selalu sanggup menguasai diri. Tidak ada hukum agama yang melarang hal-hal seperti itu." (BIS)
"Sebaliknya, orang yang dipimpin oleh Roh Allah akan saling mengasihi, gembira, dan merasakan damai di hati. Mereka sabar, murah hati, baik terhadap orang lain, dan setia kepada Allah. Mereka rendah hati dan selalu sanggup menahan diri untuk tidak berbuat hal-hal yang tidak baik. Tidak ada hukum agama yang melarang hal-hal ini." (BSD)
"Moderation is better than muscle, self-control better than political power." (Ams. 16:32, The Message)