Jangan fokus pada keterbatasan kita. Sebab jika terfokus pada keterbatasan saja, kita akan sering mengeluh serta merasa tidak mampu.
Apa yang bisa bawa kita untuk menghadapi keterbatasan kita? Iman.
Iman pun kadang berarti, seperti yang halnya Abram lakukan, yaitu mengikuti tanpa mengetahui ke mana (lih. Kej. 12:1). Bahkan, percaya tanpa mengetahui bagaimananya, dan bersandar tanpa mengetahui mengapanya.
Untuk berpindah dari keterbatasan ke ketidakterbatasan adalah juga dengan melangkah. Maka Tuhan pun akan menyertai dan menyediakan yang kita perlukan pada saatnya.
Dengan bergerak melangkah mengatasi keterbatasan kita, yakinlah kita akan sering menjadi berkat bagi banyak orang. Dan bukankah sering kali panggilan Tuhan pasti melampaui apa yang terasa menjadi tantangan terbesar di hidup kita?
Kejadian 12:1 (FAYH), "SESUDAH Abram ditinggal mati oleh ayahnya, TUHAN berfirman kepadanya, 'Tinggalkanlah negerimu dan bangsamu. Pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. Maka Aku akan menjadikan engkau bapak suatu bangsa yang besar. Aku akan memberkati engkau dan menjadikan engkau ternama, dan engkau akan menjadi berkat bagi banyak orang.'"