"Satu-satunya hal yang tidak pernah berubah," Pdt. Leonardo Djiamsuri kerap mengingatkan, "ialah perubahan itu sendiri." Dengan kata lain, perubahan akan selalu ada. Terutama untuk hal yang lebih baik, setiap kita mestinya mau mengalami serta menjalani perubahan yang perlu kita lakukan.
Charles M. Schulz seorang kartunis kawakan di AS, yang menggambar cerita tentang Peanuts dengan tokoh anak kecil bernama Charlie Brown dengan seekor anjing bernama Snoopy maupun anak-anak lainnya, pernah menulis sebuah adegan percakapan di antara mereka berdua, yang mungkin dapat menggambarkan sebagian besar tanggapan banyak orang, sekalipun yang sudah dewasa, terhadap perlunya sebuah perubahan.
Suatu hari, Charlie Brown bertanya kepada sahabatnya, Linus, "Apa yang akan kamu lakukan kalau tidak ada orang yang menyukaimu, Linus?"
Linus menjawab bijak, "Aku akan mencoba melihat adakah yang perlu aku ubah dari diriku. Mungkin itulah yang akan aku lakukan, Charlie."
Charlie Brown memprotes, "Ah, aku tidak suka jawaban itu!"
Dengan kata lain, seperti halnya respons atau tanggapan dari Charlie, banyak orang yang mungkin tidak mau berubah terlebih dahulu, melainkan menuntut orang-orang lainnya ataupun keadaan di luar diri mereka yang berubah.
Nah, apa yang masih perlu kita ubah dari diri kita hari-hari ini?
Jika kita masih terus bersikukuh dengan keengganan terhadap perubahan-perubahan yang sebaiknya kita lakukan, terutama dalam hal karakter, hati, maupun pikiran, kita akan terus berada dalam keadaan yang sama.
Roma 12:2 (TSI), "Berdasarkan semua yang sudah saya jelaskan sebelumnya tentang berbagai cara Allah berbaik hati kepada kita, maka sudah sepantasnya kita membalas kebaikan hati-Nya itu! Janganlah lagi kamu mengikuti cara hidup berdosa yang sudah menjadi kebiasaan orang-orang duniawi. Tetapi hendaklah kamu mengambil keputusan seperti ini, 'Ya TUHAN, aku mempersembahkan tubuhku sebagai kurban bagi-Mu!'— walaupun sebenarnya kamu masih hidup. Keputusan itu merupakan persembahan yang suci dan menyenangkan hati TUHAN. Dia akan memperbarui pikiranmu masing-masing, sehingga kamu bisa mengetahui apa kehendak-Nya bagimu dan apa yang terbaik dalam setiap keadaan. Kamu semua akan dimampukan untuk mengerti dan memilih apa yang baik, yang paling tepat, dan yang menyenangkan hati TUHAN."
Janganlah mengikuti kebiasaan orang-orang di dunia ini. Biarkanlah Allah memberikan pikiran yang baru kepada kalian, supaya hati kalian berubah. Maka kalian akan tahu apa kemauan Allah, yaitu apa yang baik, apa yang menyenangkan hati-Nya, dan apa yang sempurna. (BSD)
Don't be like the people of this world, but let God change the way you think. Then you will know how to do everything that is good and pleasing to him. (CEV)
"Be the change you want to see in the world." ~ Mahatma Gandhi
"We don't see things as they are, we see them as we are." ~ Anaïs Nin
~ FG