Dalam belajar bahasa Jepang maupun ujiannya, ada mata pelajaran 聴解 atau ちょうかい ('Choukai') yang berarti memahami melalui mendengarkan percakapan. Saya lemah ketika mengikutinya. Demikian pula dalam pelajaran bahasa Inggris ataupun tes TOEFL saat listening comprehension atau kemampuan untuk pemahaman akan mendengarkan dan percakapan.
Kekurangan dalam memahami ataupun mendengarkan untuk pelajaran-pelajaran tersebut maupun hal-hal lainnya di hidup ini, hendaknya tidak terjadi juga untuk kepekaan mendengar suara Tuhan. Jangan sampai "lemah" di dalamnya.
Bagaimana kita dapat mengetahui suara-Nya? Salah satunya ialah melalui firman-Nya, dan suara hati yang tidak bertentangan dengan firman Tuhan.
Suara-Nya pasti menuntun.
Suara-Nya pasti membawa damai sejahtera.
Suara-Nya juga terkadang menengur.
Jangan pula seperti apa yang kerap dilakukan oleh orang Israel, yaitu tidak mau mendengarkan, menaati suara Tuhan. Itu adalah kelemahan yang paling buruk.
Markus 4 : 23 (TSI), "Lalu Yesus mengingatkan mereka, 'Jangan sampai ajaran-Ku tadi masuk telinga kanan keluar telinga kiri! Renungkanlah itu.'"
Are you listening to this? Really listening? (MSG)
If you want to understand this, you should considercarefully what you have just heard. (DEIBLER)
Mazmur 95:7 (VMD), "Ia adalah Allah kita, dan kita umat yang dipelihara-Nya, domba-Nya yang berjalan di samping-Nya. Dengarkanlah suara-Nya hari ini."
Oh yes, he's our God, and we're the people he pastures, the flock he feeds. Drop everything and listen, listen as he speaks. (MSG)
Hari ini, maukah kita mendengarkan, menaati suara-Nya, memahami apa yang menjadi isi hati Tuhan bagi kita?
~ FG