Ps. Ray Pritchard pernah menuliskan --mungkin agak menyerupai susunan sebuah puisi—mengenai kata 'nevertheless' atau dalam bahasa Indonesia salah satu artinya adalah 'tetapi', 'namun demikian', ataupun 'bagaimanapun juga'. Terutama, terkait kontrasnya suatu keadaan di luar dengan apa yang Tuhan masih sanggup lakukan ataupun karakter-Nya yang tetap baik, apa pun yang terjadi.
Beliau menulis:
Even in days of moral decline,
the Lord says to us, "Nevertheless."
Do false teachers seem to abound?
The Lord says, "Nevertheless."
Are perilous times upon us?
The Lord says, "Nevertheless."
Do we fear for the future?
The Lord says, "Nevertheless."
Are we worried for our children's safety?
The Lord says, "Nevertheless."
Do we wonder how the church will survive?
The Lord says, "Nevertheless."
Do we see some falling away from the faith?
The Lord says, "Nevertheless."
Are we tempted to despair?
The Lord says, "Nevertheless."
Could persecution come to us?
The Lord says, "Nevertheless."
Do evildoers rise to power?
The Lord says, "Nevertheless."
Bahkan saat kemerosotan moral merajalela,
Tuhan berkata, "Meski demikian …"
Bahkan saat banyak pengajar-pengajar sesat,
Tuhan berkata, "Walaupun begitu ..."
Apakah masa-masa sulit menerpa?
Tuhan berkata, "Walau demikian …"
Takut akan masa depan?
Tuhan berkata, "Meskipun demikian …"
Khawatir akan keselamatan anak-anak kita?
Tuhan berkata, "Meski demikian …"
Apakah gereja akan bertahan?
Tuhan berkata, "Walaupun demikian …"
Apakah beberapa meninggalkan iman?
Tuhan berkata, "Walaupun begitu ..."
Apakah tergoda untuk putus asa dan menyerah?
Tuhan berkata, "Meskipun demikian …"
Apakah penganiayaan dapat menimpa kita?
Tuhan berkata, "Akan tetapi …"
Apakah para pelaku kejahatan semakin berkuasa?
Tuhan berkata, "Meskipun demikian …"
Apa pun yang terjadi, tetaplah menyembah, tetaplah memuji Tuhan, takut akan Dia, berharap hanya kepada-Nya, tetap percaya pada janji-janji firman-Nya.
2 Timotius 2:19 (TSI), "Namun, Allah sudah memberikan kedua hal yang pasti ini sebagai batu fondasi yang kokoh bagi keyakinan kita: Pertama, 'TUHAN mengenal siapa yang sudah menjadi milik-Nya.' Dan kedua, 'Setiap orang yang mengaku sebagai pengikut Tuhan Yesus harus berhenti melakukan kejahatan.'"
Tetapi kebenaran Allah tetap tegak bagai batu karang dan tidak sesuatu pun dapat menggoyahkannya. Dan kata-kata inilah yang tertulis di atasnya: "Tuhan mengenal siapa yang benar-benar milik-Nya," dan "Setiap orang yang menamakan dirinya orang Kristen, tidak patut melakukan perbuatan-perbuatan yang salah." (FAYH)
Efesus 4:20 (TSI), "Tetapi sesudah mengenal Kristus, kalian tahu itu bukan cara hidup yang benar!"
But that's no life for you. You learned Christ! (MSG)
~ FG