Alkitab, firman Tuhan itu sungguh mempesona, bukan? Atau, sudahkah berhenti mempesona bagi kita?
Selain menuliskan dan menceritakan secara apa adanya, selalu saja ada bagian-bagian yang mungkin belum pernah kita baca ataupun perhatikan sebelumnya. Salah satunya, yang semoga juga dapat menjadi rhema ataupun memberkati Saudara, berikut ini.
Ester 2:20, "Adapun Ester tidak memberitahukan asal usul dan kebangsaannya seperti diperintahkan kepadanya oleh Mordekhai, sebab Ester tetap berbuat menurut perkataan Mordekhai seperti pada waktu ia masih dalam asuhannya."
Apakah Saudara memperhatikannya? Ataukah sempat terlewat dari perhatian? Atau, yang lebih hebat lagi, sudah pernah mengetahuinya? Perhatikan:
…seperti pada waktu ia masih dalam asuhannya.
Ketaatan Ester tidak terjadi begitu saja dalam semalam. Untuk menjadi taat, apalagi terhadap seseorang yang mungkin kedudukan atau posisinya di bawah kita, itu tidaklah mudah, bahkan sebuah pergumulan.
Ester yang telah diangkat menjadi ratu pengganti Wasti oleh raja Persia, tidak memberitahukan kebangsaan ataupun asal usulnya, sesuai nasihat pamannya, Mordekhai (Est. 2:10). Ester tidak menjadi sombong, arogan, ataupun mementingkan diri sendiri dengan posisi barunya—tidak seperti mungkin kebanyakan orang yang akan "lupa daratan" bila sudah mengalami keberhasilan, padahal karena bantuan atau jasa orang lain juga, terutama pasti ada rancangan serta maksud dan tujuan Tuhan, yang lebih besar, dalam hidupnya.
Ester tetap rendah hati, serta bersedia untuk taat, seperti dahulu. Hatinya masih digerakkan oleh kelemahlembutan, menyadari jati dirinya yang sejati, serta menghidupi warisan rohani—satu-satunya hal terbaik apabila sudah tidak ada lagi warisan materi yang ditinggalkan oleh kedua orangtuanya yang telah tiada.
Ester belum juga memberitahukan bahwa ia seorang Yahudi, sebab Mordekhai melarangnya. Ester mentaati Mordekhai seperti pada waktu ia masih kecil dan diasuh oleh saudara sepupunya itu. (BIS)
He had told Esther never to tell anyone that she was a Jew, and she obeyed him, just as she had always done. (CEV)
Bagaimana dengan Saudara dan saya akhir-akhir ini? Adakah area-area tertentu yang kita masih bergumul di dalamnya, terutama terkait ketaatan, baik terhadap Tuhan maupun orang-orang yang Ia percayakan serta hadir dalam kehidupan kita?
Taat itu dilatih, terutama di saat-saat yang menuntut kita untuk melakukannya, ataupun sebaliknya ketika merasa memiliki hak-hak istimewa untuk menolaknya.
1 Yohanes 4:20 (VMD), "Jika orang mengatakan, 'Aku mengasihi Allah,' tetapi ia membenci saudaranya seiman, maka ia adalah pendusta. Barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, ia tidak mungkin mengasihi Allah yang tidak pernah dilihatnya."
Jikalau seseorang berkata, "Saya mengasihi Allah," tetapi ia tetap membenci saudaranya, ia pendusta; sebab, jikalau ia tidak mengasihi saudaranya yang ada di hadapannya, bagaimana ia dapat mengasihi Allah yang belum pernah dilihatnya? (FAYH)
If anyone boasts, "I love God," and goes right on hating his brother or sister, thinking nothing of it, he is a liar. If he won't love the person he can see, how can he love the God he can't see? (MSG)
~ FG