Dalam hidup ini, terkadang hal yang paling sulit untuk kita prediksi adalah kenyataan.
Amsal 30:18-19, "Ada tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti: jalan rajawali di udara, jalan ular di atas cadas, jalan kapal di tengah-tengah laut, dan jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis."
Kadang-kadang, ada kenyataan hidup yang susah untuk diterima, tapi justru dari situlah kita bisa belajar untuk menjadi lebih kuat, sebab hidup ini tidak mesti selalu manis, bahkan mungkin banyak pula hal buruk yang dalam waktu jentikan jari dapat menimpa kita. Karena itu, belajarlah untuk menerima, lalu menghela napas ketulusan agar kita menjadi pribadi yang lebih sabar.
Roma 12:2, "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."
Dia akan memperbarui pikiranmu masing-masing, sehingga kamu bisa mengetahui apa kehendak-Nya bagimu dan apa yang terbaik dalam setiap keadaan. Kamu semua akan dimampukan untuk mengerti dan memilih apa yang baik, yang paling tepat, dan yang menyenangkan hati TUHAN. (TSI)
Don't become so well-adjusted to your culture that you fit into it without even thinking. Instead, fix your attention on God. You'll be changed from the inside out. Readily recognize what he wants from you, and quickly respond to it. Unlike the culture around you, always dragging you down to its level of immaturity, God brings the best out of you, develops well-formed maturity in you. (MSG)
Selain itu, jangan pernah menunggu keajaiban ataupun orang lain untuk mengubah jalan hidup kita agar menjadi lebih baik, sebab sering kali satu-satunya orang yang bertanggung jawab dan bisa membuat kita menjadi lebih baik lagi adalah diri kita sendiri dengan bantuan pertolongan Tuhan.
2 Samuel 20:5, "Lalu pergilah Amasa mengerahkan orang Yehuda, tetapi ia menunda-nunda tugas itu sampai melewati waktu yang ditetapkan raja baginya."
Jangan pula suka menunda-nunda. Berhentilah untuk menunggu saat yang tepat, melainkan lakukan saja apa yang perlu kita lakukan, dan jangan takut risiko gagal sebab kegagalan merupakan salah satu bagian dari kehidupan.
Lupakan kesalahan di masa lalu, dan fokuslah pada kehidupan kita saat ini, jangan jadikan masa lalu sebagai beban, namun jadikanlah kesalahan itu sebagai pembelajaran yang mendewasakan kita, agar membuat masa depan kita berpotensi menjadi lebih baik.
Yesaya 43:18-19, "Firman-Nya: 'Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.'"
~ IHT