Bayangkan, Saudara sedang mengajak ngobrol seseorang, tetapi yang kita ajak mengobrol itu malah berbicara dengan kita sambil membelakangi kita, alias kita hanya menatap bagian punggung maupun belakang. Apalagi kalau orang itu adalah yang kita kasihi! Bukankah kita akan merasa sangat sakit hati diperlakukan seperti itu.
Namun, hal itulah yang pernah dilakukan oleh umat kesayangan Allah, Israel, terhadap Allah mereka. Bukan sekadar dalam hal berbicara, melainkan juga lebih pada menaati dan mengasihi Dia, serta mengikuti jalan-jalan-Nya.
Yeremia 2:13 (BIS), "Umat-Ku melakukan dua macam dosa: mereka membelakangi Aku, sumber air pemberi hidup bagi manusia; mereka membuat bagi dirinya kolam bocor yang tak dapat menahan airnya."
Karena umat-Ku telah melakukan dua hal yang jahat: Mereka telah meninggalkan Aku, Sumber Air Hidup, dan mereka telah membuat bagi mereka sendiri wadah air yang rusak, yang tidak dapat menampung air! (FAYH)
My people have done two things wrong. They have abandoned me, the fountain of life–giving water. They have also dug their own cisterns, broken cisterns that can't hold water. (GWV)
Bagaimana dengan hubungan kita dengan Tuhan hari-hari ini? Seringkah kita membelakangi Dia, tidak mau taat ataupun peka mendengar suara-Nya? Padahal, Dialah sumber kehidupan yang sejati bagi kita, yang tidak akan pernah bisa kita dapatkan dari manapun ataupun hal-hal yang lainnya di dunia.
2 Tawarikh 30:9 (VMD), "Jika kamu kembali dan mematuhi TUHAN, maka saudara-saudaramu dan anak-anakmu mendapat belas kasihan dari orang lain yang menangkap mereka, dan mereka kembali ke negeri itu. TUHAN Allahmu baik dan berbelaskasihan. Dia tidak menjauh dari kamu jika kamu kembali kepada-Nya."
If you come back to GOD, your captive relatives and children will be treated compassionately and allowed to come home. Your GOD is gracious and kind and won't snub you--come back and he'll welcome you with open arms. (MSG)
~ FG