Sepertinya, seumur hidup kita akan diuji dalam masalah motivasi hati. Apakah kita memiliki hati yang tulus, motivasi yang murni dalam mengerjakan maupun memberikan sesuatu? Terutama, apakah kita sungguh-sungguh dalam mengasihi, ataupun waktu melayani Allah?
Mungkin dunia menganggap, pusat dari kehidupan kita sehari-hari adalah otak dan pikiran kita, namun Alkitab menyatakan bahwa hatilah pusatnya, sebab di dalamnyalah berisi pemikiran, perasaan, serta kehendak seseorang yang sesungguhnya.
Hati yang menyerah pada perbuatan jahat lama-lama akan berisiko menjadi hati yang keras, seperti halnya yang pernah dialami Firaun. Jika kita terus-menerus menolak taat pada firman Allah serta perintah-Nya, juga akan kehilangan kepekaan terhadap suara-Nya maupun tuntunan Roh Kudus yang sangat kita perlukan.
Karena itu, kiranya kita mau memiliki hati yang diperbarui, rela diubahkan, dan bertobat agar selaras dengan isi hati-Nya serta menyenangkan hati-Nya.
Matius 5:8 (BSD), "Beruntunglah kalian kalau mempersilakan Tuhan tinggal di hatimu. Kalian akan mengenal Tuhan."
You're blessed when you get your inside world--your mind and heart--put right. Then you can see God in the outside world. (MSG)
God is pleased with people who think only about that which pleases him; some day they will be where God is and will see him. (DEIBLER)
~ FG