Saya tidak suka kemacetan.
Siapa di antara Saudara yang suka kemacetan, silakan angkat tangan?
Banyak dari kita tentu tidak menyukai kemacetan, dan segera terburu-buru di jalan, mungkin ada yang tidak mau mengalah terhadap pengendara lain, maupun berusaha menyalip kian kemarin, padahal apabila merenungkannya, bukankah akan sama saja sampainya?
Hal yang lebih aneh adalah sering kita tidak suka terkena atau terjebak macet, namun mengapa sepertinya kita begitu serta lebih menyukai mengalami "macetnya kehidupan" kita? Misalnya, suka menunda-nunda bertobat maupun melakukan apa yang benar.
Karena itu, jika kita sungguh-sungguh tidak menyukai kemacetan, marilah kiranya bukan hanya terkait apa yang terjadi di jalanan, melainkan pula lebih pada area apa pun yang ada dalam hidup kita, terutama hati, pikiran, serta tindakan kita yang benar.
Roma 12:2 (TSI), "Berdasarkan semua yang sudah saya jelaskan sebelumnya tentang berbagai cara Allah berbaik hati kepada kita, maka sudah sepantasnya kita membalas kebaikan hati-Nya itu! Janganlah lagi kamu mengikuti cara hidup berdosa yang sudah menjadi kebiasaan orang-orang duniawi. Tetapi hendaklah kamu mengambil keputusan seperti ini, 'Ya TUHAN, aku mempersembahkan tubuhku sebagai kurban bagi-Mu!'— walaupun sebenarnya kamu masih hidup. Keputusan itu merupakan persembahan yang suci dan menyenangkan hati TUHAN. Dia akan memperbarui pikiranmu masing-masing, sehingga kamu bisa mengetahui apa kehendak-Nya bagimu dan apa yang terbaik dalam setiap keadaan. Kamu semua akan dimampukan untuk mengerti dan memilih apa yang baik, yang paling tepat, dan yang menyenangkan hati TUHAN."
Jangan meniru tingkah laku dan kebiasaan dunia ini, melainkan jadilah orang dengan kepribadian yang sama sekali baru dalam segala perbuatan dan pikiran, niscaya Saudara akan mengerti dari pengalaman sendiri bahwa jalan-jalan Allah itu sempurna dan sungguh-sungguh memuaskan Saudara. (FAYH)
Don't become so well-adjusted to your culture that you fit into it without even thinking. Instead, fix your attention on God. You'll be changed from the inside out. Readily recognize what he wants from you, and quickly respond to it. Unlike the culture around you, always dragging you down to its level of immaturity, God brings the best out of you, develops well-formed maturity in you. (MSG)
Yakobus 4:17 (TSI), "Bila kamu tahu apa yang benar untuk dilakukan tetapi tidak melakukannya, maka kamu berdosa."
Dan ingatlah, jika kita mengetahui sesuatu yang benar yang harus dilakukan, tetapi kita tidak melakukannya, maka hal itu adalah dosa. (FAYH)
Well then, if a man knows what is right and fails to do it, his failure is a real sin. (Phillips NT)
~ FG